Bikin Haru, Curhat Sang Adik untuk Almarhum Nicky Hayden

Rizki Nurmansyah Suara.Com
Rabu, 24 Mei 2017 | 09:11 WIB
Bikin Haru, Curhat Sang Adik untuk Almarhum Nicky Hayden
Nicky Hayden menangis usai memastikan diri jadi juara dunia MotoGP 2006 bersama tim Repsol Honda. [AFP/Jose Jordan]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Meninggalnya mantan juara dunia MotoGP, Nicky Hayden, yang begitu cepat di usia 35 tahun, menyisakan sesak yang mendalam di hati sang adik, Roger Lee Hayden.

Seperti diketahui, Nicky meninggal pada, Senin (22/5/2017), setelah kurang lebih enam hari koma akibat ditabrak mobil saat latihan dengan sepeda di Rimini, Italia.

Insiden itu membuat juara dunia MotoGP 2006 dan mantan rekan setim legenda balap motor Valentino Rossi tersebut menderita cedera serius di kepala dan dada.

Nicky sempat dilarikan ke rumah sakit terdekat sebelum dirujuk ke Rumah Sakit Maurizio Bufalini, Cesena, untuk mendapatkan perawatan lebih intensif.

Baca Juga: Indonesia Kalah di Laga Pertama Piala Sudirman, Ini Kata Manajer

Namun, takdir berkata lain. Pebalap yang dijuluki "The Kentucky Kid" itu akhirnya menghembuskan nafas terakhir pada awal pekan ini.

Kabar meninggalnya Nicky membuat keluarganya, pebalap, dan seluruh tim MotoGP syok berat.

Lewat media sosial Instagram, pada Selasa (23/5/2017), Roger Lee Hayden pun menuliskan sebuah curahan hati yang mengharukan.

Melalui akun Instagram-nya, @rogerhayden95, Roger Lee yang juga pernah turun di ajang MotoGP, mengungkapkan masa-masa kenangan dan kerinduan bersama sang kakak, Nicky Hayden.

Baca Juga: Inikah Cawapres Pendamping Jokowi Usulan Partai Golkar?

Berikut tulisan Roger Lee Hayden untuk mendiang Nicky Hayden.

"Nicky kakakku, kisah kita tidak seharusnya berakhir seperti ini. Kamu menjadi juara dunia untuk sebuah alasan. Aku tidak pernah bertemu orang yang punya hasrat membalap seperti kamu. Aku masih ingat kita tumbuh dewasa dengan berbagi kamar tidur dan kamu mempelajari hasil balapan sebelumnya dari catatan-catatan yang kamu tulis saat kita berusia 12-13 tahun.
Saya tidak akan pernah melupakan di hari Senin pagi setelah kamu memenangkan juara dunia, kamu membangunkanku dan mengajakku berlari. Itulah yang membuatmu berbeda dari orang lain dan juga menjadikanmu seorang legenda.
Aku lalu mengikutimu. Kamu membuat semua orang di sini jadi lebih baik, karena ketika kamu tidak ada di sini, kami berkendara atau bersepeda untuk mendekati jarak ketika kami berlomba lagi denganmu.
Kamu membuatku mencapai titik terbaik, tapi yang lebih penting, saya akan mengingat sosok kakak pada dirimu. Kau adalah pebalap legedan dan kakak.
Kamu selalu ada untukku tidak peduli apapun yang terjadi dalam hidupmu. Kamu selalu membantu, aku senang kamu bisa melihat performa terbaikku dalam beberapa tahun terakhir, bukan hanya di motor, tapi juga di luar lintasan.
Aku bisa duduk di sini dan bertanya-tanya mengapa sepanjang hari, tapi aku ingin bersyukur memiliki kakak sepertimu selama 33 tahun.
Jangan khawatir, para keponakan perempuanmu akan kujaga. Mereka takkan punya pacar sampai mereka masuk universitas, dan aku akan mengajari para keponakan laki-laki apa yang harus mereka lakukan demi menjadi seorang juara dalam hal apapun yang mereka putuskan.
Foto ini begitu spesial untukku, karena usai beberapa nasib tak beruntung dan saat tampaknya perebutan gelar dunia sudah berakhir, aku menarikmu seperti ini dan berkata padamu bahwa ini masih menjadi tahunmu, dan itulah hal pertama yang kaulakukan saat aku menemuimu di podium. Mengatakan hal yang sama padaku.
Bahkan dalam momen yang sangat berat ini, aku masih punya keyakinan, aku percaya jika Tuhan membawamu ke sana, maka Dia akan membawamu melewati segalanya. Semoga kita bisa berkendara bersama lagi. Aku menyayangimu. #letsgetit #69."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI