Pascabom Inggris, Status Teror Naik ke Level "Kritis", Artinya?

Ruben Setiawan Suara.Com
Rabu, 24 Mei 2017 | 06:08 WIB
Pascabom Inggris, Status Teror Naik ke Level "Kritis", Artinya?
Perdana Menteri Theresa May memberi keterangan di depan kediamannya di Downing Street. (AFP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Inggris meningkatkan status ancaman terornya ke level “kritis” pada Selasa (23/5/2017). Level “kritis” ini mengindikasikan ada serangan baru yang berpotensi terjadi pascabombunuh diri yang menewaskan 22 orang dan melukai 59 orang di Manchester Arena, Manchester, Senin malam. 

Seiring dengan peningkatan level tersebut, pemerintah mengerahkan tentara untuk membantu pekerjaan pengamanan yang dilakukan kepolisian, demikian disampaikan Perdana Menteri Inggris Theresa May seperti dikutip AFP.

“Ada kemungkinan yang tidak mungkin kita abaikan bahwa ada kelompok atau individu-individu yang lebih luas terkait dengan serangan ini,” kata May.

Berbicara untuk masyarakat Inggris dari kediamannya di Downing Street, May mengatakan bahwa polisi bersenjata yang biasanya melindungi tempat-tempat strategis akan digantikan perannya oleh anggota militer di bawah kendali Operation Temperer.

“Ini berarti polisi bersenjata yang bertanggunjawab untuk menjaga objek-objek vital akan digantikan oleh anggota angkatan bersenjata, sehingga polisi bisa menambah jumlah personelnya untuk berpatroli di lokasi-lokasi penting,” sambung May.

“Anda mungkin pula akan melihat personel militer di acara-acara terntentu seperti konser dan pertandingan olah raga. Mereka membantu polisi menjaga keamanan,” ujarnya.

Ancaman teror sebelumnya berada pada level “parah”, yang artinya serangan baru kemungkinan besar terjadi. Sementara itu, level “kritis” berarti serangan sudah di ambang pintu.

Terakhir kali Inggris menaikkan level teror ke tingkat “kritis” adalah pada bulan Juni 2007 setelah terjadi upaya serangan bom mobil di Bandara Glasgow. (AFP)

REKOMENDASI

TERKINI