Suara.com - Jaksa Agung Muhammad Prasetyo menyatakan, bakal mengkaji kembali upaya banding atas vonis dua tahun penjara terhadap Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) terkait kasus penistaan agama, yang diajukan jaksa penuntut umum (JPU).
"Saya katakan, dengan Ahok mencabut banding, secara yuridis dia mengaku salah kan. Jaksa perlu melakukan pengkajian ulang tentang relevansi dan urgensinya upaya hukum banding," katanya di Jakarta, Selasa (23/5/2017).
Ia mengatakan, upaya banding yang dilakukan JPU akan dikaji ulang untuk menimbang sisi kemanfaatan hukumnya.
"Dalam kasus ini, katakanlah jaksa merasa yakin dengan pendirian dan keyakinannya bahwa yang terbukti adalah bukan penistaan agama. Jadi kita akan mengkaji lagi," tukasnya.
Baca Juga: Griezmann Akui Memungkinkan Gabung MU, Berapa Peluangnya?
Ia mengakui baru mendengar Ahok melalui istrinya, Veronica Tan, mencabut permohonan banding. "Tapi itu hak sebagai terdakwa dan tentunya kita hormati dan hargai," imbuhnya.
Pada hari yang sama, Veronica Tan menegaskan pencabutan permohonan banding suaminya tidak lain untuk kepentingan semua.
"Karena untuk kepentingan semua, kepentingan bersama. Dalam arti, kita tidak akan memperpanjang lagi. Kita akan menjalankan apa yang diputuskan saja," tuturnya dalam konferensi pers di Restoran Gado-Gado Boplo, Menteng.
Dalam kesempatan itu juga, Veronica membacakan surat dari Ahok untuk para pendukungnya serta menyampaikan ucapan terima kasih kepada para pendukungnya termasuk para relawan.
"Saya mau berterima kasih kepada saudara-saudara yang terus mendukung saya dalam doa, kiriman bunga, makanan, kartu ucapan, surat, buku-buku, bahkan dengan berkumpul menyalakan lilin," katanya mengutip pernyataan suaminya melalui surat.
Baca Juga: Napi Sering Bentrok dan Kabur, Ini Penjelasan Kapolri
Untuk diketahui, Basuki Tjahaja Purnama, Gubernur DKI Jakarta nonaktif divonis bersalah melanggar Pasal 156A tentang Penistaan Agama dengan kurungan dua tahun penjara oleh majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Utara.