"Rest in Peace" Nicky Hayden

Rizki Nurmansyah Suara.Com
Selasa, 23 Mei 2017 | 10:51 WIB
"Rest in Peace" Nicky Hayden
Nicky Hayden merayakan keberhasilannya jadi juara dunia MotoGP di tahun 2006. [AFP/Javier Soriano]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kamis, 30 Juli 1981, menjadi salah satu momen paling membahagiakan bagi pasangan Earl dan Rose Hayden, sebuah keluarga yang tinggal di kota kecil Owensboro, Kentucky, Amerika Serikat.

Tepat di hari itulah mereka kehadiran anggota keluarga baru, yakni anak ketiga yang diberi nama Nicholas "Nicky" Patrick Hayden.

Sejak kecil, Nicky Hayden telah tercium memiliki bakat sebagai pebalap motor hebat. Dan sejak masih kanak-kanak dia sudah ikut balapan antar sekolah.

Seiring berjalannya waktu, kegemarannya membalap membuatnya sampai pada level yang lebih tinggi, yakni terjun di ajang balap motor Supersport World Championship di usia 17 tahun.

Baca Juga: Juara MotoGP Nicky Hayden Tutup Usia, Begini Pesan dari Keluarga

Di tahun 2002, Hayden 'naik tingkat' dengan berlomba di ajang Superbike World Championship dengan memperkuat tim American Honda.

Hayden hanya dua kali ikut balapan di ajang ini. Namun, itu sudah cukup membuatnya untuk berkiprah di ajang balap motor paling prestisius di dunia, MotoGP.

Pada tahun 2003, Hayden memulai debutnya di MotoGP bersama tim Repsol Honda, menggantikan pebalap Jepang, Tohru Ukawa. Saat itu, dia bertandem dengan kawan yang juga rivalnya, Valentino Rossi.

Musim perdananya di MotoGP dilaluinya dengan cukup baik, dimana dia tercatat dua kali naik podium--posisi ketiga di Grand Prix Pasifik dan Australia--dan menempati urutan kelima klasemen akhir.

Baca Juga: Ini Postingan Terakhir Nicky Hayden Sebelum Meninggal

Butuh waktu kurang lebih tiga tahun bagi Hayden untuk mencicipi kemenangan perdananya di balapan MotoGP, yakni di Grand Prix Amerika tahun 2005.

Di tahun berikutnya, Hayden mengukuhkan diri sebagai juara dunia, mengalahkan Rossi yang saat itu memperkuat Yamaha.

Dia pun mencatatkan diri sebagai pebalap Amerika Serikat ketujuh yang jadi juara dunia di kelas utama MotoGP.

Prestasi Hayden mengalami penurunan di dua musim berikutnya. Tahun 2009, dia memutuskan hijrah ke Ducati sampai tahun 2013, dan sempat kembali bertandem dengan Rossi selama dua musim--2011 dan 2012.

Sayangnya, selama bersama pabrikan asal Italia itu, performa Hayden tak kunjung kembali bersinar.

Tahun 2014, Hayden pindah ke tim Aspar, sebelum akhirnya mengambil keputusan balik ke kancah Superbike di tahun 2016.

Di tahun 2016, Hayden sempat dua kali ikut balapan di MotoGP, menggantikan pebalap Repsol Honda, Dani Pedrosa, dan Jack Miller dari tim EG 0,0 Marc VDS yang cedera.

Pada tahun ini, Hayden kembali membalap di arena Superbike bersama tim Honda sampai akhirnya nasib malang menimpa dirinya pada, Rabu (17/5/2017) siang.

Ketika itu, Hayden yang tengah berlatih dengan sepeda di dekat Rimini, Italia. Nahas, Hayden tidak mengetahui jika ada mobil yang sedang melaju kencang ke arahnya.

Insiden pun tidak terhindarkan hingga Hayden dibawa ke rumah sakit di Rimini dengan luka parah. Empat jam kemudian dia dipindahkan ke Rumah Sakit Maurizio Buffalini, Cesena.

Hayden dikabarkan mengalami koma hingga dinyatakan meninggal pada, Senin (22/5/2017). "Rest in Peace" Nicky Hayden.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI