Naqsabandiyah Tetapkan Awal Puasa 25 Mei, Bagaimana Hitungannya?

Siswanto Suara.Com
Selasa, 23 Mei 2017 | 10:33 WIB
Naqsabandiyah Tetapkan Awal Puasa 25 Mei, Bagaimana Hitungannya?
Ilustrasi masjid
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengurus Tarekat Naqsabandiyah Sumatera Barat menetapkan awal Ramadan pada Kamis (25/5/2017) dan salat tarawih dimulai sehari sebelumnya.

"Penetapan awal Ramadan berdasarkan hisab dan perhitungan malam," kata Pimpinan Tarekat Naqsabandiyah Syafri Malin Mudo, dikutip dari Antara, Selasa (23/5/2017).

Menurutnya pedoman dalam menentukan awal Ramadan berdasarkan perhitungan atau hisab yang berlandaskan Al Quran surat Al Baqarah.

Dia menjelaskan dalam tarekat mempedomani isi ayat 185 yang berarti semenjak bulan saat Al Quran diturunkan pihaknya terus mengikuti jadwal berpuasa tersebut.

Baca Juga: Muhammadiyah Sudah Tentukan Awal Puasa, Ingin Tahu Kapan?

Kemudian perhitungan lain yakni berdasarkan malam, bila dihitung dari tahun hijriyah sebelumnya tepat satu Ramadan yakni pada Rabu 24 Mei petang dan berpuasa pada Kamis 25 Mei.

"Tarekat lain mengambil siang namun kami mengambil perhitungan malamnya," kata dia.

Dia menyebutkan pada Rabu 24 Mei tersebut akan dilaksanakan salat tarawih serentak di 50 musala di Padang, yang terbesar di Musala Baitul Makmur, Kecamatan Pauh.

Dalam salat tarawih tersebut jamaah wajib melakukan salat sebanyak 23 rakaat dengan 12 kali salam.

"Setiap Ramadan, jamaah dari luar daerah juga melaksanakan salat tarawih di Padang," kata dia.

Baca Juga: Muhammadiyah: Awal Puasa 1438 Hijriah pada 27 Mei 2017

Beberapa jamaah berasal dari Pariaman, Solok, Payakumbuh, Provinsi Riau, Jambi, dan daerah lainnya.

"Berdasarkan perhitungan hisab tersebut, kami berpuasa selama tiga puluh hari dan kemudian melaksanakan shalat Ied," katanya.

Sementara itu salah satu jamaah Naqsabandiyah di Kuranji , Komar mengatakan perhitungan tarekatnya yang berbeda bukan berarti ada ajaran yang menyimpang.

Menurutnya dalam ibadahnya tetap sama dengan jamaah kebanyakan seperti salat tarawih dan ibadah sunat lainnya.

Sedangkan Kepala Kementerian Agama Padang Japeri berharap semua warga beribadah puasa dengan lancar dan tidak ada perselisihan terlebih konflik.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI