Ical Ingatkan Bahaya Separatisme Jika Ada Campur Tangan Asing

Selasa, 23 Mei 2017 | 05:16 WIB
Ical Ingatkan Bahaya Separatisme Jika Ada Campur Tangan Asing
Ketua Umum partai Golkar, Aburizal Bakrie menemui Presiden Joko Widodo di Istanaā€ˇ Kepresidenan, Jakarta, Kamis (12/5/2016). (suara.com/Erick Tanjung)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) memberikan pengarahan dalam ‎Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Golkar, di Novotel, Balikpapan, Kalimantan Timur, Senin (23/5/2017).

Dalam kesempatan ini dia menyampaikan pandanganya mengenai situasi nasional dan langkah yang harus dilakukan Partai Golkar untuk menghadapinya.

Di antaranya, d‎ia meminta supaya isu separatis yang muncul belakangan ini mesti diperhatikan secara serius. Sebab, Ical takut bila hal itu dibiarkan dan ada campur tangan asing, malahan akan membuat masalah semakin sulit untuk diatasi.‎

"Berbagai hal penting harus kita perhatikan, khususnya yang menyangkut gerakan separatisme di Papua, dan akhir-akhir ini muncul juga di daerah Minahasa," kata Ical dalam ‎pidatonya.

"Memang, semua itu sekarang masih relatif kecil. Tapi kalau tidak segera diatasi, apalagi jika sudah bercampur dengan peran elemen asing yang terlalu jauh, maka situasinya bisa berbahaya buat semua," tambah dia.

Karenanya, untuk masalah ini, Ical meminta pemerintah lewat Kementerian Luar Negeri untuk memberikan penjelasan kepada semua pihak di dunia soal penanganan yang dilakukan Indonesia untuk masalah seperti ini.

"Sebagai bangsa yang matang dan hidup di alam demokrasi, kita tentu harus mengedepankan persuasi dan sikap persahabatan, serta dengan memprioritaskan pendekatan kesejahteraan," kata dia.

"Namun sejak awal harus kita tegaskan, jika pertaruhannya adalah keutuhan NKRI, maka tidak akan ada tawar menawar. NKRI adalah harga mati. Negara Kesatuan, Pancasila, Konstitusi 1945, dan Prinsip Bhineka Tunggal Ika: semua ini harus kita pertahankan, kalau perlu dengan kekuatan negara yang pamungkas," tambah Mantan Ketua Umum Partai Golkar ini.

Selain itu, Ical memberikan apresiasi Presiden Jokowi dalam menjaga integritas bangsa. Ical pun mengapresiasi Presiden Jokowi yang mengeluarkan kata-kata “kita semua bersaudara”.

Ical bahkan menghitung, kata tersebut disampaikan sebanyak lima kali oleh Presiden Jokowi. Kata-kata ini, menurut Ical, memiliki makna yang besar. Apalagi di tengah isu Suku, Ras dan Agama mencuat belakangan ini setelah peristiwa Pilkada DKI Jakarta 2017.

"Walaupun ungkapan ini hanya terdiri dari tiga kata saja, tapi jika diucapkan oleh seorang Presiden Republik Indonesia, akibatnya akan sangat menyejukkan, seperti angin segar bagi kondisi kebangsaan kita yang sedang sumpek dan panas," kata dia.

"Filosofi di balik ungkapan ini tidak pernah boleh kita lupakan, dari Sabang sampai Merauke, kita semua bersaudara, berbeda-beda namun satu jua, unity in diversity, Bhineka Tunggal Ika. Itulah filosofi kebangsaan yang sangat mulia," tambah Ical.

Sementara, dari segi pemerintahan, Ical meminta Partai Golkar untuk berperan aktif dalam memberikan sumbangan tenaga untuk menjadi faktor penyeimbang dan stabilitator bila kondisi nasional agak sedikit oleng.

"Partai Golkar tentu mampu memberi sumbangan positif kepada pemerintah dalam mengembangkan kebijakan-kebijakan seperti ini," kata dia.‎

Ical kemudian menganalogikan Partai Golkar dengan pemerintah sebagai sahabat sejati dan pendukung Presiden Jokowi. Karenanya, dia berharap Partai Golkar bisa bekerjasama dengan pemerintah untuk mencapai kesuksesan‎ yang gemilang.

"Kita nyatakan bahwa Partai Golkar adalah sahabat yang sejati. Untuk itu, kita pasti akan memberi apresiasi, memberi uluran tangan sejauh mungkin agar beliau dan pemerintahan Republik Indonesia mencapai sukses gilang gemilang," kata dia.

"Namun, kita juga akan menggaris-bawahi bahwa sahabat sejati adalah sahabat yang loyal, tetapi manakala perlu dan dibutuhkan, Partai Golkar akan memberi pandangan yang jujur dan kritis," tambahnya.‎‎

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI