"Walaupun ungkapan ini hanya terdiri dari tiga kata saja, tapi jika diucapkan oleh seorang Presiden Republik Indonesia, akibatnya akan sangat menyejukkan, seperti angin segar bagi kondisi kebangsaan kita yang sedang sumpek dan panas," kata dia.
"Filosofi di balik ungkapan ini tidak pernah boleh kita lupakan, dari Sabang sampai Merauke, kita semua bersaudara, berbeda-beda namun satu jua, unity in diversity, Bhineka Tunggal Ika. Itulah filosofi kebangsaan yang sangat mulia," tambah Ical.
Sementara, dari segi pemerintahan, Ical meminta Partai Golkar untuk berperan aktif dalam memberikan sumbangan tenaga untuk menjadi faktor penyeimbang dan stabilitator bila kondisi nasional agak sedikit oleng.
"Partai Golkar tentu mampu memberi sumbangan positif kepada pemerintah dalam mengembangkan kebijakan-kebijakan seperti ini," kata dia.
Ical kemudian menganalogikan Partai Golkar dengan pemerintah sebagai sahabat sejati dan pendukung Presiden Jokowi. Karenanya, dia berharap Partai Golkar bisa bekerjasama dengan pemerintah untuk mencapai kesuksesan yang gemilang.
"Kita nyatakan bahwa Partai Golkar adalah sahabat yang sejati. Untuk itu, kita pasti akan memberi apresiasi, memberi uluran tangan sejauh mungkin agar beliau dan pemerintahan Republik Indonesia mencapai sukses gilang gemilang," kata dia.
"Namun, kita juga akan menggaris-bawahi bahwa sahabat sejati adalah sahabat yang loyal, tetapi manakala perlu dan dibutuhkan, Partai Golkar akan memberi pandangan yang jujur dan kritis," tambahnya.