Secara akademik, saya tentu jauh lebih rendah dibandingkan Anda semua. Saya hanyalah anak yang baru lulus SMA di bulan ini, sungguh tidak ada apa-apanya dibandingkan Anda. Di tengah segala keterbatasan, saya hanya berusaha melakukan hal yang saya mampu untuk memberi kontribusi bagi negara ini.
Tapi, dengan kemampuan Anda dan segala yang Anda miliki sejauh ini, saya yakin Anda semua pasti bisa melakukan hal yang jauh lebih hebat daripada apa yang telah saya lakukan. Demi NKRI, demi negara yang di atasnya kita mencari makan tiap hari.
Saya juga senang berdiri di sini, di tengah-tengah para akademisi. Sebab, seperti yang Malala Yousafzai (aktivis muda pakistan yang pernah diterbangkan ke Inggis setelah ditembak Thaliban dan menjadi ikon perdamaian dunia), ‘dengan pistol Anda bisa membunuh teroris. Tapi dengan pendidikan yang baik Anda bisa membunuh terorisme.’ Saya muslim dan saya mencintai toleransi. Mari bersatu tolak diadu!
Setelah Alfi mengakhiri pidatonya, ribuan peserta yang hadir berdiri dan bertepuk tangan tanda penghormatan terhadap putri pedagang cilok (penganan ringan) tersebut.
Baca Juga: Istana Bantah Lindungi Novanto dari Kasus E-KTP
Tak hanya itu, seorang dosen perempuan segera menghampiri Alfi. Sang intelektual memegang pipi Alfi sembari mengatakan, ”Nak, kau tahu tidak, begitu banyak orang yang punya pendapat dan suara tapi lebih memilih diam. Saya adalah salah satu orang di antara mereka. Dan kamu berani, Nak. Saya tidak tahu apa yang harus saya ungkapkan padamu. Saya terharu!”