Joko Widodo Memberikan Bintang Adipurna ke Raja Swedia

Senin, 22 Mei 2017 | 17:21 WIB
Joko Widodo Memberikan Bintang Adipurna ke Raja Swedia
Presiden Joko Widodo, Ibu Iriana, sambut Raja Swedia, ‎Carl XVI Gustaf, dan Ratu Silvia di Istana Kepresiden Bogor [suara.com/Erick Tanjung]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo memberikan bintang Republik Indonesia Adipurna kepada Raja Swedia, Raja Carl XVI Gustaf. Bintang kehormatan itu diberikan Jokowi dalam kunjungan kenegaraan Raja Gustaf di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (22/5/2017).

Penganugerahan bintang kehormatan ini ditetapkan dengan Keputusan Presiden RI Nomor 51/TK/Tahun 2017 Tanggal 19 Mei 2017.

‎Kepala Biro Gelar, Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan, Laksma TNI Suyono Thamrin dalam keterangan persnya menjelaskan, bintang kehormatan tersebut telah melalui rekomendasi Dewan Gelar, Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan sesuai surat Menteri Luar Negeri Nomor 263/PK/05/2014/04/01 Tanggal 15 Mei 2017.

Dewan gelar memberikan pertimbangan dan rekomendasi kepada Presiden berpedoman pada Pasal 38 UU Nomor 20 Tahun 2009 tentang Gelar, Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan.

Baca Juga: Isi Pertemuan Jokowi dengan Raja Swedia

"Pemberian tanda kehormatan ini sebagai penghargaan atas jasa-jasanya yang sangat luar biasa di berbagai bidang yang sangat berguna bangi kelangsungan hubungan baik kedua bangsa dan negara. Serta atas pertimbangan kesetaraan hubungan timbal balik kenegaraan dimana Presiden Jokowi juga menerima The Royal Order of The Serapim (Medali Tertinggi Yang Hanya Diberikan Kepala Negara Asing dan Keluarga Kerajaan Swedia) dari Raja Swedia," terang dia.

Sebelumnya Jokowi mengatakan sebagai kepala negara ia merasa terhormat menerima kunjungan Raja Swedia tersebut.

"Merupakan sebuah kehormatan bagi Indonesia menerima kunjungan Sri Baginda Raja Carl XVI Gustaf ini. Saya senang kunjungan Sri Baginda turut melibatkan delegasi bisnis ternama yang cukup besar, sekitar 35 pimpinan perusahaan," kata Jokowi dalam pernyataan pers bersama di Istana Bogor, Senin (22/5).

Dia mengungkapkan, Swedia merupakan mitra dagang terbesar Indonesia di kawasan Nordic, meski Indonesia mengalami‎ defisit. Namun ia yakin masih banyak kerjasama ekonomi yang dapat ditingkatkan kedua negara, salah satunya di bidang investasi, energi dan lingkungan hidup.

"Ini merupakan kunjungan yang bersejarah dan untuk pertama kalinya seorang kepala negara Swedia melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia dalam sejarah 65 tahun hubungan bilateral kita," ujar dia.

Baca Juga: Cara Sederhana Jokowi Jamu Raja Swedia, Jadi Supir Mobil Mini

Jokowi menuturkan, Indonesia dan Swedia memiliki banyak persamaan dalam politik luar negeri, seperti berperan aktif dalam pasukan perdamaian PBB dan mendukung kemerdekaan Palestina. Bahkan kedua negara sepakat untuk kerjasama trilateral untuk membantu kemerdekaan Palestina sejak 2015.

"Kami mengutamakan penyelesaian damai dalam konflik-konflik yang ada," tutur dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI