Suara.com - Tokoh Front Pembela Islam Habib Novel Chaidir Bamukmin belum tahu siapa pencetus gerakan membela Habib Rizieq Shihab di media sosial dalam beberapa hari terakhir. Gerakan tersebut bernama gerakan membuat tujuh juta status untuk mendukung Rizieq.
"Nggak paham sampai sekarang (siapa yang membuat)," ujar Novel kepada Suara.com, Senin (22/5/2017).
Novel memastikan pencetus gerakan tersebut bukan dari kalangan FPI.
"Yang pasti itu bukan orang-orang kita, itu simpatisan yang paham dan mengerti soal media sosial," kata dia.
Baca Juga: Gelar Gerakan 7 Juta Status untuk Rizieq Shihab Diinisiasi FPI
Novel mengapresiasi gerakan tersebut yakni sebagai bentuk solidaritas untuk Rizieq yang kini dijerat sejumlah kasus hukum, dan terancam kena satu kasus lagi, kasus skandal baladacintarizieq.com.
Novel mengatakan Rizieq sekarang menjadi korban kriminalisasi. Menurut dia perlakuan terhadap Rizieq merupakan bagian dari politisasi jelang pemilu 2019. Pasalnya, Rizieq merupakan tokoh berpengaruh dan punya massa.
"Kita melihat bahwa meyakinkan Habib Rizieq itu difitnah dikriminalisasi, dengan berbagai macam kasus yang rekayasa dan memaksakan untuk kembali menjebloskan Habib Rizieq ke penjara. Kami melihat ini kekalapan pemerintah merasa ada ancaman untuk 2019 yang punya kepentingan politik yang sangat sarat dengan kepentingan politik," kata dia.
Menurut Novel gerakan solidaritas di media sosial akan berpengaruh pada kepercayaan masyarakat terhadap Rizieq sebagai ulama.
"Sangat pengaruh karena untuk memantabkan kepercayaaan lagi. Kenapa tujuh juta? Karena tujuh juta kemarin kumpul di Monas, dengan dukungan ini untuk mempererat atau mempersatukan dan memantapkan kepercayaan kembali pada Habib Rizieq yang membuktikan bahwa kita tidak pernah terpengaruh atas rekayasa-rekayasa jahat," kata dia.