Suara.com - Media internasional ramai beritakan penangkapan ratusan lelaki yang diduga sebagai homoseksual di Atlantis Gym & Sauna, Kelapa Gading, Minggu (21/5/2017) malam. Mereka mengaitkan juga penangkapan itu dengan peristiwa hukum cambuk 2 lelaki di Aceh karena dituduh gay juga.
Di antara media yang memberitakan adalah televisi Kanada CTV di program CTVnews. Dalam alenia pertama berita mereka menuliskan penangkapan itu sebagai tanda negara berpenduduk muslim terbesar di dunia memusuhi kaum LGBT.
"Polisi Indonesia menahan lusinan lelaki akhir pekan di sebuah sauna gay di Ibu Kota Jakarta, ini sebuah tanda lain meningkatnya permusuhan terhadap homoseksualitas di negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia," begitu tulis CTVnews, Senin (22/5/2017) siang.
Sementara media Inggris, The Guardian menyoroti hukuman cambuk terhadap 2 lelaki yang dituduh berhubungan intim di Aceh. Hukuman cambuk akan dilakukan, Selasa (23/5/2017) besok.
Baca Juga: Pesta Gay di Kelapa Gading, 10 Orang Jadi TSK, Kena UU Pornografi
"Homoseksualitas tidak ilegal di Indonesia, namun selama 18 bulan terakhir komunitas LGBT telah mengalami gelombang diskriminasi dan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya," begitu tulis Guardian.
Guardian juga menyoroti kasus penangkapan terhadap 14 lelaki dan dipaksa untuk jalani teks HIV.
Ini akan menjadi kali pertama pengadilan syariah di Aceh telah menghukum orang karena dicambuk karena tindakan homoseksual.
Media asal Jepang, Japan Times menyebut kebencian terhadap LGBT di Indonesia karena dukungan tak langsung dari pemerintahnya. Terlebih pemberitaan legalitas pernikahan sesama jenis di Amerika Serikat.
"Serangan balasan terhadap komunitas LGBT dimulai pada awal 2016, dan para aktivis percaya bahwa hal itu dipicu oleh liputan media yang meluas mengenai sebuah keputusan di Amerika Serikat untuk melegalkan pernikahan sesama jenis," begitu tulis Japan Times.
Baca Juga: Aktivis LGBT Kritik Penangkapan Homoseksual di Ruang Privat
Berbincang dengan suara.com, Aktivis LGBT di Indonesia, Hartoyo mengakui isu LGBT sudah menjadi perhatian dunia. Terutama soal sudut pandang hak asasi manusia.