Suara.com - Pemain bola basket National Basketball Association (NBA) Enes Kanter, mengecam Presiden Turki Recep Tayyib Erdogan sebagai ‘Adolf Hitler abad ke-21’.
Itu setelah paspor pemain berkebangsaan Turki itu dicabut secara sepihak oleh otoritas setempat, demikian berita yang dilansir New York Times, Minggu (21/5/2017).
Diduga, pemerintah Turki mencabut paspor Kanter karena kritiknya atas insiden pemukulan brutal pengawal Erdogan terhadap demonstran di Washington DC.
Akibat pencabutan sepihak terhadap paspornya, Kanter sempat ditahan petugas keamanan Bandara Rumania. Ia baru dilepaskan dan dibolehkan terbang ke London, Inggris, setelah enam jam.
Baca Juga: Brutal! Pengawal Erdogan Aniaya 9 Demonstran di Amerika Serikat
"Petugas bandara mengatakan paspor saya dicabut kedutaan Turki. Anda tahu, alasan di balik ini semua adalah pandangan politik saya. Dalang pencabutan paspor saya adalah Presiden Turki sendiri. Ia adalah pria yang jahat, diktator. Dia adalah Hitler abad ini,” tegas Kanter.
Pemain klub Oklahoma City Thunder (OCT) ini berada di Rumania untuk mengikuti kegiatan yayasan miliknya yang berkonsentrasi membantu warga miskin.
Kanter, yang juga berkewarganegaraan Swiss, menuturkan tidak akan jera mengkritik kebijakan Erdogan yang dikenal totaliter dan tak mengizinkan warganya untuk melontarkan kritik.
Pemain berusia 25 tahun tersebut selama ini dikenal sebagai kritikus Erdogan. Ia secara terbuka menyatakan diri sebagai pendukung Fethullah Gulen, ulama yang dituding Erdogan sebagai dalang kudeta gagal Juli 2016.
Untuk diketahui, sejumlah demonstran di AS dipukuli secara brutal oleh pengawal Erdogan, ketika sang presiden bertemu Presiden Donald Trump.
Baca Juga: Erdogan Menang Referendum Turki
Bahkan, dalam video amatir yang merekam kejadian itu, si pengawal tega memukuli demonstran perempuan.