“Persatuan umat Islam merupakan kunci untuk keberhasilan memberantas terorisme; janganlah energi kita habis untuk saling bermusuhan,” ujar dia.
Kedua, kerjasama pemberantasan radikalisme dan terorisme harus ditingkatkan.
Ketiga, upaya menyelesaikan akar masalah harus ditingkatkan, ketimpangan dan ketidakadilan harus diakhiri; pemberdayaan ekonomi yang inklusif harus diperkuat.
Keempat, Presiden mengharapkan setiap dari kita harus berani menjadi part of solution dan bukan part of problem dari upaya pemberantasan terorisme.
Baca Juga: Gaya Jokowi Keren, Sambut Raja Swedia Pakai Beskap dan Berpeci
"Setiap dari kita harus dapat menjadi bagian upaya penciptaan perdamaian dunia,” kata dia mengakhiri sambutan di KTT Islam Arab - Amerika.
Di dalam forum, Dirjen Protokol dan Konsuler Kementerian Luar Negeri Andri Hadi mengatakan bahwa hanya tujuh kepala negara yang berbicara.
"Ketujuh kepala negara atau pemerintahan yang berbicara, yakni Raja Salman bin Abdul Aziz Al-Saud, Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Raja Jordan Abdullah II, Presiden Mesir Abdelfattah Said Al-Sisi, Presiden Joko Widodo, Raja Kuwait Sabah Al-Ahmad Al-Jabir Al-Sabah, Perdana Menteri Malaysia Najib Razak," kata Andri Hadi.
Turut menyertai Presiden dan Ibu Negara dalam penerbangan dari Riyadh, Arab Saudi menuju Jakarta, di antaranya Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Sekretaris Militer Presiden Marsda TNI Trisno Hendradi, Dirjen Protokol dan Konsuler Kementerian Luar Negeri Andri Hadi, Komandan Paspampres Mayjen TNI (Mar) Suhartono, Staf Khusus Presiden Diaz Hendropriyono dan Kepala Biro Protokol Sekretariat Presiden Ari Setiawan.
Baca Juga: Jokowi dan 3 Ulama Masuk 50 Tokoh Islam Berpengaruh Sedunia