Suara.com - Setelah Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Syaiful Hidayat kalah di Pilkada Jakarta 2017, Partai Golkar mengubah strategi dalam memberikan dukunganya terhadap calon yang akan didukung dalam Pilkada 2018.
Ketua Harian DPP Partai Golkar Nurdin Halid mengakui, kekalahan Ahok-Djarot mempengaruhi Pilkada lain di luar Jakarta.
Karenanya, Mantan Ketua PSSI ini mengatakan, Partai berlambang beringin itu akan lebih cermat dalam menentukan calon yang akan diusung dalam Pilkada 2018.
"Dampaknya (Pilkada Jakarta) terhadap Pilkada lain, tentunya akan melakukan penetapan lebih cermat lagi," kata Nurdin di sela-sela acara Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Golkar, Balikpapan, Kalimantan Timur, Minggu (21/5/2017).
Dia menerangkan, keputusan Partai Golkar mendukung Ahok sudah sesuai dengan mekanisme dan petunjuk pelaksanaan Partai Golkar yang berkaitan dengan rekrutmen calon gubernur.
"Jadi penujukan (Ahok) itu tidak ada yang salah, termasuk pandangan objektivitas dan subjektivitasnya," kata dia.
Faktor objektivitas meliputi hasil survei yang tinggi sebelum pelaksanaan Pilkada itu sendiri. Sedangkan faktor subjektivitas adalah soal kinerja Ahok dalam pembangunan Jakarta yang ternyata dicintai warga.
"Jadi ini tidak ada hubungannya penetapan dan kekalahan. Kekalahan terjadi karena ada proses setelah penetapan," kata dia.
Ahok Kalah di DKI, Golkar Lebih Cermat Cari Calon di Pilkada 2018
Minggu, 21 Mei 2017 | 18:01 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Pandji Nantikan Duet Anies dan Ahok di Pilpres 2029, Publik Sepakat: Kelar Tuh Fufufafa..
24 November 2024 | 11:30 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI