Suara.com - Partai Golkar menggelar Rapat Pimpinan Nasional di Novotel, Balaikpapan, Kalimantan Timur, Minggu (21/5/2017) sampai Selasa (23/5/2017).
Sejumlah agenda dibahas dalam Rapimnas ini. Namun, yang menjadi fokus dalam Rapimnas ini adalah pembahasan persiapan kompetisi Pemilihan Legislatif dan Pemilihan Presiden 2019 serta membahas berbagai persoalan bangsa.
"Rapimnas ini membahas (masalah) yang jauh lebih strategis dibanding (Rapimnas) sebelumnya. Karena berkaitan dengan kesiapan menghadapi kompetisi politik, Pileg dan Pilpres," kata Ketua Pelaksana Rapimnas Nurdin Halid, di Novotel, Balikpapan, Minggu (21/5/2017).
Untuk itu, Rapimnas kali ini membahas sistem rekrutment bakal caleg partai Golkar untuk 2019. Sebab, Partai Golkar menargetkan perolehan suara Pileg mencapai 30 persen dan memenangkan Pilpres. Apalagi, Partai Golkar sudah mendeklarasikan diri akan mendukung Joko Widodo menjadi calon presiden untuk Pilpres 2019.
Baca Juga: Istri Politisi Golkar Akui Indonesia Darurat Narkoba
"Karena itu, tujuannya melakukan rekrutmen bakal caleg lebih awal untuk melakukan sosialisasi program partai, sosialisasi bakal caleg, dan sosialisasi presiden," kata dia.
Rapimnas kali ini juga akan meminta masukan dari luar Partai Golkar untuk pemenangan Pileg dan Pilpres ini. Di antaranya tokoh yang akan memberikan materi adalah Menteri Koordinator Maritim Luhut Binsar Pandjaitan, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Komisioner Komisi Pemilihan Umum, dan lembaga survey M Qodari.
Rapimnas ini bertemakan merajut persatuan memperkokoh jati diri Partai Golkar sebagai pengawal Pancasila. Nurdin mengatakan, tema tersebut diambil karena melihat situasi bangsa saat ini.
"Tema ini diambil bahwa situasi bangsa bahwa mulai ada polrasisasi di tengah-tengah masyarakat. Apalagi, Partai Golkar yang ide dasarnya mempertahankan NKRI tentu harus memberi kontirbusi pemikiran untuk memperkokoh stabilitas negara dan persatuan bangsa," kata Ketua Harian DPP Partai Golkar itu..
Meski sudah memutuskan capresnya, Partai Golkar belum menentukan Cawapresnya. Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham menerangkan, dalam Rapimnas kali ini pun nama cawapres tidak akan dibahas.
"Masalah cawapres itu Partai Golkar menyerahkan kepada Presiden tentu berkoordinasi dengan DPP Partai Golkar dalam hal ini Ketua Umum (Setya Novanto)," ujarnya.
Idrus juga menegaskan, Rapimnas kali ini tidak akan membahas isu Musyawarah Nasional Luar Biasa yang belakangan muncul karena kekalahan Partai Golkar di Pilkada DKI Jakarta dan kasus hukum Novanto. Idrus menegaskan, hasil Rapat Koordinasi Nasional di Bali pada Maret lalu memutuskan seluruh DPD Partai Golkar Provinsi se-Indonesia solid mendukung Novanto.
"DPD Partai Golkar provinsi se-Indonesia solid bersama-sama memberikan dukungan sepenuhnya kepada kepemimpknan Novanto sesuai hasil Munaslub 2016. Jadi tidak ada masalah di inernal Golkar. Kalau ada suara-suara di belakang itu kata ketua harian itu justru patut dipertanyakan. Dan Golkar jangankan melakukan itu (Munaslub), bermimpi saja tidak," kata Idrus.
Baca Juga: Yorrys Bocorkan Alasan Pergantian Ketua Fraksi Golkar