Suara.com - Pelaksana tugas gubernur Jakarta Djarot Saiful Hidayat merasa perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Jakarta ke-490 kali ini berbeda. Dia merayakan tanpa kehadiran Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Ahok tengah mendekam di penjara Mako Brimob, Depok, Jawa Barat. Pada Selasa (9/5/2017) lalu, majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara menyatakan Ahok bersalah melakukan penodaan agama dan memvonis dua tahun penjara.
Pemerintah Provinsi DKI mengambil tema ‘Beragam, Bersatu, dan Melayani pada HUT ke-490 Kota Jakarta 22 Juni 2017 nanti. Djarot brcerita sudah 3 kali mengikuti perayaan HUT DKI sejak menjadi wakil gubernur tahun 2015.
"Sekarang kelihatanya agak beda, tapi yang sudah dikerjakan Pak Ahok kita teruskan. Pak Ahok sekarang sedang menghadapi ujian berat. Tapi Pak Ahok tegar," ujar Djarot di Taman Waduk Pluit, Jalan Pluit Timur Raya, Penjaringan, Jakarta Utara, Minggu (21/5/2017).
Baca Juga: Karir Ahok Tetap Cemerlang, Ini Jabatan-jabatan yang Menunggunya
"Lagi kemarin saya dan Pak Sekda (Saefullah) dan pejabat lain ke sana (besuk ke Mako Brimob), tapi Pak Ahok semangatnya itu keja-kerja dan melayani," kata Djarot.
Saat memberikan kata sambutan, Djarot mengatakan setiap HUT DKI memiliki tema yang berbeda-beda dan tujuan yang pasti untuk mencapainya. Menurutnya, tema-tema tersebut selalu disesuaikan dengan perkembangan setahun ke depan.
Pada tahun 2015, Djarot masih bersama Ahok mencanangkan HUT ke-488 Jakarta di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat. Adapun tema yang diangkat saat itu 'Jakarta Modern, Kreatif, dan Berbudaya'.
Kemudian, pada HUT ke-489 Jakarta tahun 2016, pencanangan dilakukan oleh Ahok dan Djarot di Setu Babakan, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Tema 'Jakarta Bersih, Maju, dan Melayani' yang diangkat pada saat itu. Pada kesempatan itu juga diterbangkan berbagai jenis burung dengan total 489 ekor sebagai tanda dicanangkannya rangkaian HUT DKI tahun lalu.
"Kita konsisten tahun ini bisa mewujudkan bagimana kota yang maju, bukan hanya di level Jakarta dan Indonesia, maju itu internasional," kata Djarot.
Baca Juga: Doa Seribu Cahaya di Makam Mbah Priok untuk Ahok?
Lebih jauh, Djarot mengatakan kota yang maju bisa diukur dari Indeks Pembangunan Manusia. Saat ini IPM DKI Jakarta mencapai angka 79,6 dari target awal angka 80.
"Maju itu ukuranya gitu. Bersih bukan hanya bersih dari sampah, tapi prilaku pejabatnya juga harus bersih, melayani dengan hati, nggak mau lagi terima suap, korupsi," ucap Djarot.