Selain itu juga untuk mengkaji bagaimana ketiga pihak tersebut berkontribusi dalam pembangunan berkelanjutan.
CIFOR, Swedia dan Indonesia berbagi visi untuk menciptakan dunia yang lebih berkelanjutan, dengan peran kunci untuk penelitian dan inovasi kehutanan.
Misalnya Swedia memiliki aturan undang-undang selama lebih dari 100 tahun diharuskan menanam kembali pohon yang sudah ditebang.
Hubungan antara CIFOR dan Swedia berawal dari pendirian institusi tersebut tahun 1993 oleh Swedia, Swiss, Australia dan Amerika Serikat bersama Pemerintah Indonesia.
Baca Juga: Hadiri Pencanangan HUT Jakarta, Djarot Disambut Palang Pintu
Direktur Jenderal CIFOR saat ini Peter Holmgren merupakan warga negara Swedia. Selain itu, CIFOR juga menjadi tuan rumah Divisi Asia Agroforestri Asia Tenggara (ICRAF) yang dipimpin seorang direktur dari Swedia yakni Prof Ingrid Oborn.
Kunjungan Raja dan Ratu Swedia ke Indonesia sudah dijadwalkan sejak lama. Kunjungan diawali dengan kehadiran beliau pada 21 Mei dan akan meninggalkan Indonesia pada 25 Mei 2017.
Raja Carl XVI Gustaf sudah pernah ke Indonesia pada tahun 2012. Sedangkan kunjungan Ratu Silvia adalah kunjungan pertama setelah 65 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Swedia.
Rencananya kunjungan Raja dan Ratu Swedia diterma oleh Presiden Joko Widodo di Istana Bogor. Beliau juga akan mengunjungi Bandung dan akan makan santap siang bersama Wali Kota Bandung.
Turut hadir dalam kujungan tersebut delegasi Swedia yang terdiri dari Menteri Luar Negeri Swedia, Sekretaris Negara untuk Urusan Anak dan Kesetaraan Gender dan Kementerian Kesehatan Swedia dan delegasi bisnis dari berbagai sektor termasuk para pengusaha.
Baca Juga: Awali Balapan di Le Mans dari Baris Kedua, Marquez: Nggak Heran
Akan ada sekitar 60 perusahaan dari 35 perusahaan ternama Swedia yang ikut dalam kunjungan delegasi bisnis Swedia ke Indonesia.