Jika Dibubarkan, PBNU Siap Rangkul Mantan Anggota HTI

Jum'at, 19 Mei 2017 | 17:09 WIB
Jika Dibubarkan, PBNU Siap Rangkul Mantan Anggota HTI
Ketua PBNU Said Aqil Siradj [suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj mengatakan, gerakan ormas Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) harus dibubarkan karena mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Namun anggota dan pengurusnya jangan dimusuhi, harus dirangkul.

‎"HTI gerakannya, ideologi, dan cita-citanya (negara Khilafah) yang harus kita sikapi dengan tegas. Tapi orang-orangnya, anggotanya, aktivisnya tidak boleh kita musuhi. Sebab sesama bangsa Indonesia," kata Said Aqil di sela-sela acara diskusi bertema; Negara Pancasila dan Khilafah di kantor PBNU, Jalan Kramat Rata, Jakarta Pusat, Jumat (19/5/2017).

Jika HTI telah dibubarkan oleh pemerintah, Said mengaku PBNU siap untuk merangkul dan menerima mereka menjadi anggota Nahdliyin. Ia juga membuka peluang untuk berdiskusi dengan pengurus dan para petinggi HTI.

Baca Juga: Jika Tak Dibubarkan, PBNU Khawatir HTI Ancam Keutuhan NKRI

"Kami siap merangkul mereka, dan kami siap setiap kali mereka ingin diskusi monggo silahkan. Kalau ingin bersaudara, bergabung ya monggo silahkan," ‎ujar dia.

‎Said menjelaskan, republik ini lahir dari perjuangan dari berbagai suku, agama dan kelompok. Para tokoh-tokoh Islam dari Muhammadiyah, NU, Sarekat Islam seperti H. Agus Salim, KH Wahid Hasim, Kahar Muzakir bersama Soekaro dan Hatta dalam persiapan kemerdekaan Indonesia bersepakat ideologi negara Pancasila. Bangsa yang bhineka tunggal ika bukan negara Islam yang Khilafah.

"Kita sudah sepakat, umat Islam terutama ya, Islam kita ya Islam ramah, Islam yang berbudaya dan Islam yang berakhlak di Indonesia ini. Kita juga sepakat negara ini negara nation, kebangsaan, yang waktu itu kyai NU menyebut negara darussalam, negara yang damai. Artinya bukan negara agama, bukan negara suku," terang dia.

Maka dari itu, lanjut dia, tidak boleh ada kelompok atau golongan manapun yang ingin mengubah ‎dasar negara selain Pancasila. Sebab para pahlawan telah mengorbankan jiwa raga untuk kemerdekaan bangsa.

"Semua umat Islam para leluhur kita berkorban nyawa, darah, harta keringat, dan pikiran. Kemerdekaan bangsa ini bukan hadiah. Sekarang kita tinggal mengisi, membangun ekonomi, budaya, kesehatan, pendidikan tinggal itu saja. Dua amanah tadi, yakni agama dan nation sudah terkandung ke dalam pancasila," tandas dia.

Baca Juga: Pemerintah Pertimbangkan Terbitkan Perppu Untuk Bubarkan HTI

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI