LSI: Mayoritas Rakyat Indonesia Tak Nyaman Dengan Polarisasi

Jum'at, 19 Mei 2017 | 16:27 WIB
LSI: Mayoritas Rakyat Indonesia Tak Nyaman Dengan Polarisasi
LSI merilis survey bertajuk Menegaskan dan Memperbaharui Demokrasi Pancasila. [Suara.com/Ummi Hadyah Saleh]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Lembaga survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis hasil survei bertajuk "Menegaskan dan Memperbaharui Demokrasi Pancasila".

Survei dilakukan secara wawancara tatap muka dengan 1200 responden. Adapun survei serentak di 34 provinsi dari tanggal 5 sampai 10 Mei 2017 dengan sisten multi stage random sampling dan margin of error plus minus 2.9 persen. Dalam survei tersebut dengan pertanyaan "Pilkada DKI Jakarta membuat polarisasi /kubu antara pro dan anti Ahok. Menurut Ibu/bapak polarisasi yang terjadi dengan semua kontroversinya/pertentangannyan apakah mengkhawatirkan atau tidak mengkhawatirkan".

Hasilnya sebanyak 72,5 persen tak nyaman dengan berlanjutnya polarisasi (kubu-kubuan) masyarakat pro dan kontra Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) usai Pilkada DKI Jakarta.

Baca Juga: Ditanya Exit Poll LSI Ahok Kalah, Megawati Marah ke Jurnalis

"Mayoritas publik Indonesia sebanyak 72,5 persen tidak nyaman dengan berlanjutnya polarisasi masyarakat pro dan kontra Ahok. Mayoritas berpandangn polarisasi ini tak sehat," ujar peneliti LSI Denny JA dalam jumpa pers di Kantor LSI Denny JA, Rawamangun, Jakarta Timur, Jumat (19/5/2017).

Kata Ardian, dalam survei masyarakat menilai polarisasi itu telah melampaui persoalan. "Serta potensial melonggarkan kebersamaan sebagai satu bangsa," katanya.

Ia menuturkan kontroversi usai Pilkada DKI bermula sejak adanya karangan bunga dari kelompok Ahok-Djarot hingga gerakan lilin yang menimbulkan pro dan kontra.

"Polarisasi usai Pilkada, ada yang pro Ahok dan kontra Ahok, banyaknya karangan bunga buat yang pro Ahok menganggap sebagai bentuk penghargaan, yang kontra Ahok bilang pemubaziran. Kemudian gerakan lilin yang menganggap itu pemersatu tapi ada yang bilang itu gerakan intervensi," ucap dia.

Sementara itu dalam survei LSI Denny JA, sebanyak 8, 7 persen menyatakan polarisasi yang ada tidak mengkhawatirkan.

"Hanya 8,7 persen responden menyatakan polarisasi yang ada tidak mengkhawatirkan. Sisanya 18,8 menjawab rahasis dan tak jawab," tandasnya

Baca Juga: Denny JA: Versi Exit Poll LSI, Anies-Sandi menang

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI