Suara.com - Di mata Ketua Advokasi Front Pembela Islam Jawa Tengah Zainal Abidin Petir, pimpinan FPI Habib Rizieq Shihab merupakan soso yang cerdas.
"Selama yang saya tahu beliau orang yang cukup cerdas," ujar Zainal kepada Suara.com, Jumat (19/5/2017).
Tapi, Zainal tidak mau mengomentari soal kenapa Rizieq belum bisa diperiksa polisi dalam kasus chat sex dan foto porno di situs baladacintarizieq.com.
Zainal berharap semua pihak harus tetap mengedepankan asas praduga tak bersalah kepada Rizieq.
"Katanya harus menjunjung tinggi hak asasi manusia, kalau HAM kan kedepankan asas praduga tak bersalah dong, katanya HAM digembor-gemborkan. Biar polisi yang melakukan hukumannya seperti apa," kata Zainal yang kini sedang mengikuti proses seleksi calon anggota Komnas HAM.
Polisi, kata Zainal, harus menunjung tinggi kehati-hatian dalam menangani kasus tersebut.
"Tapi harus berhati-hati, pasal yang ditujukan pasal apa, apa itu sudah memenuhi unsur apa tidak, semuanya harus profesional. Maka mari berpikir dewasa, jangan sampai bikin statementnya menimbulkan persepsi keliru termasuk Polri," kata Zainal.
Yang lebih penting lagi sekarang ini, kata Zainal, polisi harus mengungkap dulu siapa orang yang membuat situs baladacintarizieq.com
"Yang mengunggah itu harus ditindak, karena penyebaran pornografi itu pidana UU ITE nomor 11 Tahun 2008. Polisi harus bisa siapa yang mengunggah pornografi itu," kata Zainal
Anggota Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Jawa Tengah itu menyatakan siap jika diminta menjadi pengacara Rizieq.
"Saya belum dihubungi (jadi kuasa hukum. Pengacara itu nggak boleh menolak orang yang terkena kasus hukum karena UU advokatnya seperti itu. Saya sudah sering advokasi orang yang nggak punya, termarjinalkan, nggak boleh diskriminasi yang ini dibela, yang ini nggak," kata dia.
Dalam kasus chat sex dan foto porno, polisi telah menetapkan Ketua Yayasan Solidaritas Sahabat Cendana Firza Husein menjadi tersangka.