Bicara Islam Moderat di Universitas Oxford, Jusuf Kalla Diprotes

Tomi Tresnady Suara.Com
Jum'at, 19 Mei 2017 | 08:37 WIB
Bicara Islam Moderat di Universitas Oxford, Jusuf Kalla Diprotes
Wapres Jusuf Kalla (kiri) didampingi Ibu Mufidah Jusuf Kalla (kedua kiri) memotong tumpeng di acara HUT ke-75 Jusuf Kalla di rumah dinas Wapres di Menteng, Jakarta Pusat, Senin 15 Mei 2017. [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Mariella menulis bahwa Kalla melakukan tuduhan penghujatan kepada seorang Katolik  dan Kalla tercatat telah "menginstruksikan semua anggota HMI dan organisasi Muslim lainnya untuk datang ke masjid terdekat, jam 8 malam."

"Setelah salat malam (Isya), orang-orang Muslim mulai menyerang bangunan-bangunan Kristen, dan pengeras suara dari masjid meneriakkan 'Allahu akbar, membela agama Anda, menjadi martir!" Bangunan-bangunan Kristen yang diserang dalam insiden tersebut adalah 9 gereja protestan, 4 gereja Katolik, 1 asrama biarawati, 1 Akademi Teologi, 1 kantor organisasi pelajar Katolik, dan 2 sekolah Katolik," tulis dia.

Mariella kemudian menulis, "Undangan Kalla jadi pembicara semakin tidak sensitif karena datang setelah gubernur Kristen Jakarta yang sangat populer, yang dikenal sebagai Ahok, telah kehilangan pemilihannya kembali secara murni karena organisasi Muslim diwakili/didukung oleh orang-orang yang dekat dengan Kalla telah dengan sengaja menghasut kebencian religius, mendesak orang untuk turun ke jalan untuk mengingatkan mereka bahwa menurut Alquran, umat Islam tidak diperbolehkan menunjuk seorang non-Muslim untuk berada dalam posisi kepemimpinan."

Selain menjabarkan isi surah Al Maidah 51, Mariella juga menyebut vonis dua tahun penjara bagi Ahok kasar dan bahkan menurut standar Indonesia. Hal ini menyebabkan kecaman internasional.

Baca Juga: Hanura: Pertamina Akan Jadi Sapi Perah Perusahaan Jusuf Kalla

Sementara itu, meski memiliki kewajiban untuk tetap netral, "Kalla telah secara aktif mendukung kandidat alternatif, seorang Isalmis, yang telah banyak dikritiknya."

Surat juga menulis jika bahwa berisiko menganugerahkan kepada Kalla kredibilitas yang tak pantas baginya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI