Suara.com - Kapolri Jenderal Tito Karnavian berharap situasi panas pasca-Pilkada DKI Jakarta berakhir pada Ramadan.
Menurut Tito, Pilkada Jakarta bukanlah akhir dari pesta demokrasi di Indonesia. Tahun depan, Indonesia kembali menggelar Pilkada serantak, bahkan bisa jadi lebih panas dari Jakarta.
"2018 ada 171 Pilkada lagi, oleh karena itu saya kira ini waktu yang tepat buat kita, menjelang bulan suci Ramadan kita semua mari mendinginkan suasana, mendekatkan diri semua kepada Tuhan yang Maha Kuasa," kata Tito sebelum mengikuti acara Tabligh Akbar yang digelar oleh Polri di Gedung Olahraga, Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian, Jalan Tirtayasa Raya Jakarta Selatan, Kamis (18/5/2017) malam.
Selain itu, Tito melanjutkan, Indonesia juga akan memperingati Hari Kebangkitan Nasional pada 20 Mei. Ia berharap, persatuan dan persaudaraan bangsa lebih erat lagi.
"Kebangkitan nasional itu adalah titik balik nilai rasa kebangsaan kita sebagai bangsa Indonesia. Kita harap menjelang 109 tahun kebangkitan nasional ini, rasa kebangsaan yang sudah tumbuh sejak dulu, ini tetap solid dan seperti apa adanya, yaitu seperti para pendahulu kita," tutur Tito.
Tito berharap, segala identitas pembeda tidak lagi menjadikan satu sama lain saling terpecah belah. Kata dia, identitas-identitas itu, mestinya disimpan dalam diri masing-masing, namun sebagai bangsa yang satu, yang harus ditonjolkan adalah identitas ke-Indonesiaan.
"Jangan sampai kita berpikir mengkotak-kotakkan premordiolisme, kesukuan, keagamaan, dan RAS. Harusnya kita sudah menjadi satu bangsa yang utuh yang tidak membedakan satu sama lain, yang sama-sama memiliki hak dan kewajiban yang sama sebagai warga negara dan saudara satu bangsa," kata Tito.