TNI AD Selidiki Macetnya Meriam Buatan Cina

Kamis, 18 Mei 2017 | 13:15 WIB
TNI AD Selidiki Macetnya Meriam Buatan Cina
Pelantikan KSAD oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Rabu (15/7).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - TNI tengah melakukan investigasi untuk menyelidiki kasus sejumlah anggotanya dari kesatuan Angkatan Darat yang tewas saat latihan tembak Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) di Natuna, Kepulauan Riau, Rabu (18/5/2017) kemarin. Dalam kasus ini empat orang anggota TNI AD tewas dan delapan orang anggota lainnya terluka saat latihan menggunakan meriam buatan Cina.

"Masih diinvestigasi, saya sendiri juga belum ke sana. Mungkin ada kelainan barangkali, tapi masih diinvestigasi," kata Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Mulyono ditemui usai menghadiri pelantikan sejumlah Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (19/5).

Dia mengungkapkan senjata yang digunakan prajurit dari Batalyon Arhanud 1/K TNI AD itu adalah Meriam Giant Bow. Meriam ini adalah senjata penangkis serangan udara jarak sedang yang dibeli dari Cina pada 2008 lalu.

Mulyono mengungkapkan, tim investigasi tengah mencari tahu penyebab salah satu Meriam buatan Cina tersebut macet sehingga memakan konban sejumlah prajurit tewas dan terluka. Selain itu, pihaknya juga memeriksa sejumlah saksi yang ada di lokasi kejadian, termasuk prajurit yang mengendalikan senjata tersebut.

Baca Juga: Insiden Meriam Meletus di Natuna, 4 Prajurit TNI Meninggal Dunia

"(Senjata) yang lain tidak, yang ini macet. Itu yang sedang kami selidiki, investigasi," tandas dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI