Suara.com - Kisah seorang putri kerajaan yang rela melepas gelar serta keistimewaan sebagai bangsawan demi pria jelata yang ia cintai, ternyata tak sekadar dongeng. Setidaknya, Putri Mako, benar-benar seperti itu di dunia nyata.
Putri Mako adalah cucu tertua Kaisar Jepang Akihito. Ia adalah anak dari Pangeran Akishino.
Mako, seperti dilansir Telegraph, Rabu (17/5/2017), segera melepas gelar kebangsawanannya demi menikahi pria biasa bernama Kei Komuro.
Mako dan Komuro sama-sama berusia 25 tahun. Mereka adalah rekan satu kampus di International Christian University, Tokyo. Keduanya juga kali pertama bertemu dan berkencan di kampus tersebut.
Baca Juga: Puteri Jepang Ini Rela Lepas Tahta Demi Nikahi Lelaki Biasa
Biro Rumah Tangga Kekaisaran Jepang menolak mengomentari kabar yang sudah dipublikasikan secara luas oleh banyak media-media massa arus utama Jepang tersebut.
Namun, media massa Jepang mendapat informasi dari sumber terpercaya bahwa Putri Mako dan Komuro akan segera melangsungkan pernikahan.
Bahkan, Putri Mako sudah memperkenalkan Komuro kepada sang ayah, Pangeran Akishino, dan mendapat restu untuk menikah.
Jika pernikahan itu terjadi, Mako dipastikan bakal kehilangan gelar putri dan keistimewaannya sebagai anggota utama keluarga kekaisaran.
Keistimewaan yang bakal hilang dari Mako adalah, terutama tunjangan dari pihak kekaisaran yang nilainya setara penghasilan bos perusahaan terkenal.
Baca Juga: Genjot Investasi ESDM Dari Jepang, Jonan Temui Pengusaha di Tokyo
Selain itu, Mako akan dikenakan berbagai pajak oleh pemerintah. Selama ini, Mako dan anggota kekaisaran dibebaskan dari pajak.