Suara.com - Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga terus mempercepat penanganan infrastuktur menjelang arus mudik Lebaran 2017. Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga, Arie Setiadi, mengatakan, pihaknya berusaha keras memberikan yang terbaik demi menghindari kemacetan yang terjadi tahun lalu di kawasan tol Brebes exit (Brexit).
Adapun upaya yang dilakukan, menghilangkan empat dari lima perlintasan sebidang dengan jalur kereta api antara ruas Pejagan-Prupuk, yang merupakan salah satu penyebab kemacetan.
“Kami berusaha keras supaya pada H-10, empat flyover siap digunakan. Jadi tinggal satu simpangan sebidang yang harus kami kendalikan,” ungkap Arie kepada Radio Sonora, beberapa waktu lalu.
Ia melanjutkan, jalan tol sudah operasional hingga Brebes Timur. Kemudian dari Brebes Timur sampai dengan Waleri akan fungsional atau dapat digunakan sementara dengan beberapa pintu keluar (exit), seperti Tegal dan Pemalang demi mengantisipasi terjadinya kemacetan yang berlebihan.
“Setelah keluar Waleri, kami akan usahakan ditembuskan lagi sampai Ngalian. Tapi saya tidak janji, karena persentasenya 50 persen,“ sambungnya.
Dalam kesempatan tersebut, Dirjen Bina Marga juga memberikan beberapa tips kepada calon pemudik, antara lain untuk mengetahui kondisi arus lalu lintas di jalan tol, pemudik dapat mengunduh aplikasi Jasa Marga Care (JMCare) dan menggunakan kartu tol elektronik (e-toll card) untuk mengurangi kemacetan di pintu tol.
“Dimohon menggunakan e-toll card karena akan ada diskon 20 persen. Kami juga akan bagikan brosur untuk navigasi keluar ke kota dan lainnya,” ujar Arie.
Pemudik Disarankan Mengunduh Aplikasi JMCare
Dalam kesempatan tersebut, Dirjen Bina Marga juga memberikan beberapa tips kepada calon pemudik antara lain, untuk mengetahui kondisi arus lalu lintas di jalan tol, pemudik dapat mengunduh aplikasi Jasa Marga Care (JMCare) dan menggunakan kartu tol elektronik (e-toll card) untuk mengurangi kemacetan di pintu tol.
“Dimohon menggunakan e-toll card, karena akan ada diskon 20 persen. Kami juga akan bagikan brosur untuk navigasi keluar ke kota dan lainnya,” ujar Arie.
Para pemudik yang berencana menggunakan jalan tol yang statusnya fungsional, diharapkan lebih berhati-hati dengan membatasi kecepatan kendaraan maksimum 60 km/jam dan menghindari perjalanan malam hari, karena masih minim penerangan jalan. Pemudik juga diminta tidak hanya berpatokan pada jalan tol, karena jalan nasional dan jalan alternatif juga telah disiapkan.
Mengomentari kondisi jalan Pantura Jawa, Arie menegaskan, di kawasan tersebut tidak ada lagi lubang, namun di beberapa tempat masih ada jalan bergelombang. Ditjen Bina Marga berusaha untuk meniadakan lubang, karena sangat berbahaya bagi pemudik yang menggunakan motor.
Untuk kesuksesan penyelenggaraan arus mudik Lebaran 2017, Ditjen Bina Marga mengatakan sudah berkoordinasi dengan Kepolisian, Pertamina, dan Kementerian Kesehatan, serta sepakat untuk kerja sama menyiapkan posko-posko terpadu di tempat-tempat istirahat.
Pertamina juga akan menyiapkan penjualan bensin dalam bentuk kaleng, agar tidak ada lagi kelonjakan harga bensin seperti tahun lalu yang mencapai Rp 100 ribu per liter.
“Bagi pengguna jalan yang mengunduh JM-Care akan bisa mengetahui rest area yang permanen dan temporary. Di sana terdapat fasilitas toilet dan musala,” pungkasnya.