Suara.com - Brazil merasa khawatir soal peningkatan jumlah pengungsi yang meluber ke perbatasannya dari Venezuela dan sedang merancang rencana menghadapi kemungkinan gelombang pengungsi jika krisis di Venezuela memburuk, kata Menteri Pertahanan Brazil Raul Jungmann, Rabu (18/5/2017).
"Jelas kami khawatir dan yang paling kami khawatirkan adalah kondisi kemanusiaan," kata Jungmann kepada para wartawan. "Kita harus memiliki rencana darurat yang siap untuk dijalankan jika keadaan semakin buruk."
Setiap hari, lebih dari 6.000 warga Venezuela menyeberangi perbatasan untuk membeli makanan dan obat-obatan. Sebagian besar dari mereka kembali ke negaranya tapi beberapa di antaranya tetap tinggal dan mencari pekerjaan, kata menteri.
Bulan lalu, masyarakat Brazil dikejutkan dengan penampakan para perempuan dan anak-anak dari Venezuela yang mengemis di jalanan Manaus, kota terbesar di wilayah Amazon, Brazil.
Baca Juga: 39 Tewas Selama Demonstrasi Anti-Pemerintah Venezuela
Pemerintah negara bagian Roraima mengatakan bahwa sudah 30.000 pengungsi datang sejak krisis politik dan ekonomi di Venezuela menjadi akut tahun lalu.
Kepolisian federal Brazil mengungkapkan bahwa jumlah pengungsi yang berada di ibu kota negara bagian Roraima, Boa Vista, telah mencapai lebih dari 15.000 orang.
Senator Roraima, Telmario Mota, mengatakan kepada Reuters bahwa warga-warga Venezuela yang mencari pekerjaan dieksploitasi di Boa Vista dan perempuan-perempuan muda Venezuela dipaksa masuk ke dunia pelacuran.
Satu rombongan Komisi Tinggi Perserikatan Bangsa-bangsa urusan Pengungsi yang berkunjung ke Boa Vista pada Rabu menemukan ada 6.000 warga Venezuela yang tinggal di tempat-tempat penampungan dan 5.000 lainnya dalam daftar tunggu. (Antara)
Baca Juga: Dirayu Oposisi, Militer Venezuela Sumpah Setia ke Presiden Maduro