Suara.com - Dalam banyak film silat, hubungan guru dan murid terasa sangat spesial, intim, senasib sepenanggungan. Jika satu di antaranya tersandung masalah, yang lainnya bakal membantu atau setidak-tidaknya menanggung bersama.
Namun, kisah romantis ”segendang sepenarian” guru-murid seperti itu tidak terjadi pada Firza Husein dan pentolan FPI Muhammad Rizieq Shihab. Firza merupakan murid majelis pengajian yang diasuh Rizieq.
Keduanya juga tengah tersandung satu persoalan yang sama, yakni kasus pornografi berupa percakapan mesum dengan pria diduga Rizieq yang tersebar melalui laman baladacintarizieq.com.
Baca Juga: Tindak Pidana Perdagangan Orang Berkedok Umrah
Tapi, bedanya, Firza sanggup memenuhi pemanggilan pemeriksaan Polda Metro Jaya, Selasa (16/5/2017), dan harus rela menerima predikat tersangka. Sementara Rizieq, yang juga dipanggil, justru tak datang. Ia kekinian justru berada di luar negeri. Tak pelak, Firza harus menanggung semua beban kasus itu sendirian.
Hingg Rabu (17/5), Firza masih diperiksa di Mapolda Metro Jaya. Karena diperiksa secara maraton, Firza terpaksa meningap di kantor polisi, Selasa malam.
"Iya masih diperiksa (sebagai tersangka). Dia semalam menginap di ruang pemeriksaan," kata Pengacara Firza, Aziz Yanuar kepada Suara.com, Rabu (17/5/2017).
Akibat pola pemeriksaan seperti itu, Firza jatuh sakit. Tingkat kolesterolnya mendadak naik tinggi. Begitu pula tensi darahnya, naik drastis. Polisi lantas memanggil tim dokter untuk memeriksa kesehatan Firza.
”Firza tidak mau makan selama menjalani pemeriksaan. Alasannya, dia merasa keberatan soal peningkatan status dari saksi menjadi tersangka. Dia kecewa karena ketidakadilan hukum,” beber Aziz.
Baca Juga: Jaringan Ulama Muda Nusantara Dukung HTI Dibubarkan
Rizieq Sedih
Nun jauh di daratan Arab, Rizieq, sang guru, dikabarkan bersedih setelah mengetahui Firza ditetapkan sebagai tersangka kasus asusila yang juga menyeret namanya.
"Kalau meilhat permasalahan itu, habib punya kedekatan dari chattingan itu, itu nggak ada. Tapi habib tetap prihatin. 'Oh kasihan banget orang tidak tahu apa-apa, bisa menjadi korban dan dijadikan sebagai tersangka. Itu saja," kata Sugito kepada Suara.com.
Sugito buru-buru menambahkan, kedekatan Rizieq dengan Firza sebatas antara murid dan guru. Selain hubungan itu, tak ada yang lain dan spesial di antara keduanya.
Sugito juga menyangkal keabsahan percakapan mesum yang diduga melibatkan Rizieq dan Firza. Dia menepis adanya barang bukti percakapan itu berupa telepon genggam milik Rizieq yang sudah disita polisi.
"Percakapan seperti itu nggak ada. Habib tidak pernah melakukan itu, habib tidak pernah pegang handphone itu," tegasnya.
Lain murid lain pula gurunya, ketika Firza menghadapi kasus itu dengan cara menghadapi pertanyaan-pertanyaan tajam nan menukik para penyidik, Rizieq justru mengindari hal tersebut.
Sugito mengatakan, habibnya itu tidak akan pulang ke Indonesia sampai ada keadilan hukum. Saat ini, Rizieq tidak mau pulang ke Jakarta untuk memenuhi penyidik Polda Metro Jaya karena menilai kasus penyebaran konten pornografi yang dipakai untuk menjeratnya, bernuansa politis.
"Habib punya cara untuk tidak akan pulang ke Indonesia, sebelum hukum tegak untuk adil kepada semuanya. Tidak tegak untuk kepentingan kekuasaan. Habib mempertimbangkan untuk tidak akan pulang dulu ke Indonesia," kata Sugito, beretorika.
Rizieq kekinian berada di Arab Saudi bersama keluarga. Sugito belum dapat memastikan kapan Rizieq pulang. Tapi kabar terakhir yang didengarnya, Rizieq akan pulang sekitar bulan puasa.
"Kalau kemarin sih yang saya tahu sebelum puasa. Tapi belum ada kabar lagi. Bisa saja pertengahan puasa atau setelah Lebaran. Kami belum tahu," tukasnya.
Untuk diketahui, Firza sudah ditetapkan menjadi tersangka. Ia dijerat Pasal 4 ayat 1 juncto Pasal 29 dan atau Pasal 6 Juncto Pasal 32 dan atau Pasal 8 Juncto Pasal 34 Undang Undang RI Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi dengan ancaman hukuman pidana maksimal lima tahun penjara.