Suara.com - Ketua Panitia Panitia seleksi Calon Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Jimly Asshiddiqie tidak mempersoalkan latar belakang peserta rekrutmen periode 2017-2022.
Sebab, menurut mantan ketua Mahkamah Konstitusi itu, panitia menilai kemampuan serta integritas calon komisioner Komnas HAM.
Pernyataan Jimly tersebut, merupakan respons terhadap keikutsertaan Ketua Tim Advokasi FPI Jawa Tengah Zainal Abidin atau Zainal Petir.
"Kalau dia dari ormas ya tidak apa-apa, kita harus perlakukan adil. Kita harus lihat integritasnya juga," kata Jimly di gedung Semretariat Jenderal Kemenkumham, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Rabu (17/5/2017).
Baca Juga: Jimly: Komnas HAM Tahun Ini Disebut yang Paling Parah
Sebelum melakukan seleksi tingkt lanjut, Jimly menuturkan panitia melakukan pemeriksaan terhadap rekam jejak para peserta.
Karenanya, kalau dalam pemeriksaan itu ada yang tak memenuhi persyarat, dipastikan seseorang itu dinyatakan tidak layak menjadi pemimpin Komnas HAM.
"Jadi, nanti dicek, kalau memang tidak memenuhi syarat ya tidak lolos. Makanya ini ada pemeriksaannya, di forum juga ada klarifikasi," tukasnya.
Untuk diketahui Zainal Abidin lulus tahap kedua bersama dengan 59 orang lainnya. Sebanyak 30 orang dari total 60 peerta menjalani seleksi tahap ketiga dengan agenda uji publik atau dialog publik, hari ini.
Sementara 30 peserta lainnya akan menjalani seleksi yang sama, Kamis (18/5) besok. Zainal sendiri akan menjalani seleksi pada hari kedua.
Baca Juga: YLBHI: FPI Boleh Jadi Anggota Komnas HAM Asal Tak Langgar HAM
Dalam tahap ketiga ini, setiap kandidat akan dihadapkan pada publik audiens. Publik akan mengajukan beragam topik pertanyaan kepada kandidat. Jawaban peserta akan menjadi bahan penilaian panitia.