Jimly: Komnas HAM Tahun Ini Disebut yang Paling Parah

Rabu, 17 Mei 2017 | 13:13 WIB
Jimly: Komnas HAM Tahun Ini Disebut yang Paling Parah
Ketua pansel calon komisioner Komnas HAM Jimly Asshiddiqie dan tim [suara.com/Nikolaus Tolen]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Sebanyak 60 calon komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia periode 2017-2022 lulus seleksi tahap kedua. Hari ini, mereka menjalani proses seleksi tahap ketiga yaitu uji publik atau dialog publik.
 
Peserta dibagi menjadi delapan kelompok yang diseleksi dalam dua hari, hari ini dan besok.
 
"Kita bagi dua rombongan, dan total akan ada delapan kelompok uji publik," kata ketua panitia seleksi Jimly Asshiddiqie di gedung Sekretariat Jenderal Kementerian Hukum dan HAM, Jalan  Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (17/2017). 
 
Dalam tes uji publik, panitia seleksi mempersilakan tokoh masyarakat dan lembaga swadaya masyarakat untuk memberi pertanyaan kepada calon komisioner.
 
Pada seleksi ini, calon komisioner akan ditanya, antara lain pandangan mereka tentang HAM dan sikap tentang ketidakadilan.
 
Panitia seleksi juga menelusuri rekam jejak mereka bersama tokoh ormas dan LSM yang terlibat dalam proses ini.
 
Dari 60 kandidat, pansel hanya akan memilih 28 orang untuk masuk ke tahap berikutnya.
 
"Nanti, tahap berikutnya ada uji psikotes, psikiatri, dan wawancara tahap akhir," kata Jimly. 
 
Dari 28 orang tersebut nanti akan diseleksi lagi menjadi 14 orang. Nama-nama tersebut tersebut selanjutnya diajukan ke DPR untuk disaring kembali sampai akhirnya didapatkan tujuh yang akan menjadi anggota Komnas HAM.
 
Jimly mengatakan panitia seleksi bekerja semaksimal untuk memilih anggota yang tepat.
 
"Komnas HAM tahun ini disebut yang paling parah, karena sekjennya mengundurkan diri, laporan keuangannya juga disclaimer, makanya ini harus diperbaiki lewat RUU dan harus dievaluasi," katanya. 
 
Berikut ini 60 nama calon anggota Komnas HAM yang hari ini dan besok menjalani uji publik:
 
Achmad Romsan, Ahmad Taufan Damanik, Aida Milasari, Amiruddin, Andi William, Anggara, Antonio Pradjastro, Antun Joko Susmana, Arimbi Haroepoetri, Bantul Fuad, Beka Ulung Hapsara, Binsar Antoni Hutabarat, Bunyan Saptomo.
 
Chrismanto Purba, Dedi Ali Ahmad, Dedi Askary, Erpan Faryadi, Eti Gustiana, Fadillah Agus, F.X. Rudy Gunawan, H. David Nixon, Hafid Abbas, Hairansyah, Haris Azhar, Harmiati, Imanuddin Razak, Indra Ibrahim, Jones Batara Manurung, Judhariksawan, Junaedi.
 
Kurniawan Deaiarto, M. Imdandun Rahmat, Maria Ulfah Anshor, Muhammad Monib, Muhammad, Munafrizal Manan, Norman, Nur Ismanto, Rafendi Djamin, Roichatul Aswidah, Rimadi, Sendrayati Moniaga, Sayonara, Slamet Daroni, Siti Noor Laila, Sondang Fhrishka Simanjuntak, Sri Lestari Wahyuningroem, Sri Rahayu Budiarti.
 
Sri Wening Rahayu, Sudarto, Sumedi Wiryatmodjo, Teguh Pujianto Nugroho, Udiyo Basuki, Wachid Ridwan, Wahyu Effendy, Welya Safitri, Wibowo Alamsyah, Zainal Abidin, Zulfikri Sulaiman.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI