Ini Isi Pembahasan SARA antara Jokowi dan Pemuka Agama di Istana

Selasa, 16 Mei 2017 | 18:09 WIB
Ini Isi Pembahasan SARA antara Jokowi dan Pemuka Agama di Istana
Ketua Umum MUI Ma'ruf Amin usai bertemu Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Kamis (30/1/2017). [Foto Biro Pers Setpres]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Para tokoh lintas agama mendukung upaya pemerintah untuk menindak segala bentuk provokasi yang memicu konflik di masyarakat. Mereka juga mendukung penuh Presiden Joko Widodo dalam menjaga persatuan bangsa.

Hal ini disampaikan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin‎ usai bertemu Jokowi bersama tokoh lintas agama di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (16/5/2017).

"Kami majelis-majelis agama dan ormas keagamaan, setelah mengadakan pembicaraan dengan Presiden tentang kebangsaan dan kenegaraan,‎ kami bersepakat dan mendukung upaya pemerintah, presiden dan jajarannya untuk menjaga persatuan kesatuan bangsa. Kami juga mendukung upaya pemerintah untuk menghentikan segala upaya yang dapat menimbulkan konflik di masyarakat," kata Ma'ruf dalam konfrensi pers.

Para tokoh lintas agama juga sepakat untuk menguatkan rasa kebangsaan Indonesia bagi seluruh rakyat. Oleh sebab itu, dalam menyampaikan aspirasi melalui berbagai media seperti aksi demonstrasi, masyarakat diimbau tidak melanggar ketentuan hukum yang berlaku.

Baca Juga: Jokowi Bahas Isu SARA dengan Tokoh Lintas Agama di Istana

Hal ini menyusul maraknya aksi saling bela dan saling dukung ditengah masyarakat pascaPilkada serentak yang meluas hingga sekarang. Salah satunya mulai santer beredar rencana aksi 20 Mei oleh sejumlah ormas dan kelompok masyarakat baik yang pro maupun yang kontra pemerintahan Jokowi.

"Kami imbau kepada masyarakat di dalam menyampaikan aspirasinya, meski Indonesia sebagai negara demokratis, tetapi aspirasi itu hendaknya disampaikan dalam koridor hukum kesantunan, keadaban, dan dengan cara yang akhlakul karimah‎," ujar dia.

Sementara itu, para tokoh lintas agama juga bersepakat bersama-sama pemerintah untuk melakukan penguatan asar negara UUD 1945 dan Pancasila dalam bingkai NKRI dan Bhineka Tunggal Ika.‎ MUI dan para pemuka agama juga akan melakukan dialog-dialog dengan kelompok masyarakat untuk menjaga kerukunan dan keberagaman.

"Kami berusaha memperbanyak dialog-dialog ‎kebangsaan atau halaqah kebangsaan di kalangan masyarakat. Supaya rasa kebangsaan semakin. Kuat, dan keutuhan bangsa semakin terjamin," tandas dia.

Baca Juga: Hamdi Muluk: Hubungan JK dengan Isu SARA Sulit Dibuktikan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI