Hamdi Muluk: Hubungan JK dengan Isu SARA Sulit Dibuktikan

Selasa, 16 Mei 2017 | 15:21 WIB
Hamdi Muluk: Hubungan JK dengan Isu SARA Sulit Dibuktikan
Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla (JK) membuka pameran otomotif Indonesia International Motor Show (IIMS) 2017 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (27/4/2017). [Suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pakar Psikologi Politik Universitas Indonesia, Hamdi Muluk menganalisa isu kebencian terhadap suku, ras, agama dan antar golongan saat Pilkada DKI Jakarta kemarin tak lepas dari nama Waki Presiden Jusuf Kalla. Dia menduga JK di balik berkembangnya SARA di Jakarta.

Dari mana buktinya? Hamdi menjelaskan dugaannya itu memang sulit dibuktikan. Tapi dia punya penjelasannya.

"Ada indikasi kuat JK (Kalla) terlibat dari penggiringan isu (SARA) ini," kata Hamdi Muluk saat berbincang dengan suara.com, Selasa (16/5/2017).

Hamdi mengatakan hubungan JK dan Anies belakangan semakin dekat. Mereka sering bertemu di beberapa kesempatan. Selain itu, kolega JK membantuu Anies pasca menang dalam tim-tim yang dibentuk.

Baca Juga: JK 'Diserang' Isu SARA, Ini 'Curhat' Putri Bungsunya

"Kalau kita lihat bahwa Sudirman Said dijadikan Ketua Tim Sinkroniasi Anis-sandi, Erwin Aksa adalah tokoh kunci di balik pencalonan Anies. Dua orang ini satu lingakaran dengan JK," ujar Hamdi.

Meski demikian, Hamdi mengakui bahwa keterlibatan Kalla dalam penggiringan isu SARA di Pilkada Jakarta, sangat sulit untuk dibuktikan. Namun indikasi itu ada jika dilihat dari gelagat politiknya.

"Kalau terlibat lansung, JK memang nggak bisa dibuktikan, cuma dari beberapa indikasi tadi, bisa jadi benar bahwa JK lebih dekat ke Prabowo dan kawan-kawan," kata Hamdi.

Isu SARA selama Pilkada DKI Jakarta berujung pada pemenjaraan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok karena terjerat kasus penodaan agama. Selama Pilkada, demo-demo mengatasnamakan umat Islam terjadi. Mereka menyerukan pilih pemimpin muslim. Hanya Ahok kandidat gubernur yang bukan muslim.

Baca Juga: Jangan Sampai SARA Dipakai Terus Buat Singkirkan Lawan Politik

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI