Pada hari Sabtu, Fahri dijemput Wakil Gubernur Steven. Steven memberitahu Fahri mengenai adanya massa dari berbagai elemen tengah demonstrasi.
"Saya bilang, saya demonstran, santai aja, kalau diizinkan saya orasi, nggak masalah mungkin teman di depan mau dengar saya. Tapi karena saya tamu saya ikut saja (dengan Steven)," kata Fahri.
Jumlah massa semakin banyak, Fahri kemudian dibawa keluar dari bandara melewati jalur alternatif. Sebab, pintu utama sudah ditutup massa yang menolak kedatangan Fahri.
"Selebihnya saya bilang ke Pak Gubernur karena saya tamu mau diapain saya ikut aja," kata Fahri.
Baca Juga: Fahri Hamzah: Saya Tidak Ditolak, Diterima Pak Gubernur dan Wagub
Fahri berhasil sampai ke tempat acara. Dia menjadi pembiaran di acara dialog tentang kebhinnekaan di kantor gubernur.
Setelah acara selesai, Fahri kemudian dikawal sampai bandara dan dia masuk melewati jalur alternatif dengan alasan keamanan.
"Saya terima kasih ke Pak Olly dan Pak Steven serta seluruh jajaran aparat di Sulawesi Utara yang menyambut menerima melayani sampai selesai," tuturnya.
Fahri menyayangkan aksi massa. Dia merasa difitnah dengan sebutan intoleran. Fahri mengaku siap berdebat soal Pancasila untuk membuktikan bahwa dia tidak seperti yang dituduhkan.
"Saya muslim, saya komitmen dengan agama saya, salahnya apa, kritik kalau saya salah, kalau saya melanggar hukum bawa ke pengadilan, kalau saya melanggar etika ada lembaga etik di DPR," ujarnya.
Fahri juga menyayangkan aksi massa di bandara.
Baca Juga: Fahri Hamzah Ditolak di Manado, Cak Imin Tak Ingin Terulang Lagi
"Kedua soal airport, itu sebaiknya jangan sampai (ada orang (masuk) ke dalam airport sebab ada komunitas auditnya sendiri. Kalau airport keseringan ada hewan saja itu radar aviation dunia waspada karena sumber bahaya penumpang dan transportasi udara. Saya sarankan jangan sentuh airport, jangan disentuh harus dijaga," kata dia.