Suara.com - Hari libur, ternyata tak menyurutkan semangat puluhan relawan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok untuk datang ke Balai Kota.
Para warga yang sebagian besar menggunakan baju merah putih ini berkumpul di halaman Balai Kota bergabung dengan relawan lainnya, sebagai aksi solidaritas agar Ahok dibebaskan dari tahanan.
Salah satu aksinya adalah mengumpulkan KTP. Pengumpulan KTP ini sebagai jaminan untuk penangguhan penahanan Ahok terkait kasus penodaan agama.
Mianti, ibu rumah tangga, rela datang jauh-jauh dari Bandung, Jawa Barat ke Balai Kota untuk memberikan dukungannya kepada Ahok. Menurutnya, Ahok merupakan sosok pemimpin yang tegas dan bisa membawa sebuah perubahan.
Baca Juga: Geger Penistaan Agama, dari Ki Pandji Kusmin hingga Ahok
"Kasian saya, orang baik, orang jujur sedang dizalimi. Orang mau membawa perubahan lebih baik malah dibeginiin," kata Miantin saat berbincang dengan Suara.com di Balai Kota, Jakarta Pusat, Minggu (15/5/2017).
Miantin mengaku, tidak peduli meski dirinya bukan bagian dari warga DKI Jakarta. Namun, dirinya merasa terpanggil untuk memberikan dukungan kepada Ahok ini. Pasalnya, apa yang telah dilakukan oleh Ahok telah memberikan hal yang positif bagi Indonesia.
"Biarin, saya tetap ikut kumpulin KTP ini, biar pak Ahok bebas. Kan dari mana aja boleh kan kumpulin KTP ini. Ahok ini orang baik, jujur harus didukung," katanya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Dewi yang menilai kasus Ahok ini bukan murni soal penodaan agama. Namun, ada campur tangan elite-elite politik yang tidak suka dengan kepemimpinan Ahok yang jujur dan bersih dari korupsi.
"Ya lihat saja, kasus korupsi di Jakarta banyak terungkap berkat beliau. Pejabat-pejabat kan jadi nggak tenang dengan sikap Ahok yang jujur dan bersih ini. Mereka koruptor pada pusing mau gerak," ujar Dewi.
Baca Juga: WNI di Malaysia Gelar Aksi Lilin 'Justice for Ahok'
Dirinya juga meminta kepada pemerintah untuk bertindak menyelesaikan permasalahan ini. Menurutnya, pemerintah terkesan membiarkan kasus ini bergulir begitu saja.