Ia mengatakan, Gubernur Sulut Olly Dondokambey dan wakilnya Steven Kandouw adalah sahabat baik yang menerima, menjemput, dan mengantarkannya pulang.
Terkait massa yang mencarinya di bandara, Fahri menuturkan Indonesia adalah sebuah negara besar sehingga terdapat kompleksitas dan tak mungkin disederhanakan.
“Kebesaran yang oleh sebagian kita sulit dicerna. Karena itu kita memerlukan waktu untuk belajar dan saling baca,” tulisnya lagi.
Fahri juga tampaknya tak jera dan tetap mencintai Sulut meski mendapat penolakan dari ribuan warga.
Baca Juga: HUT DKI Jakarta, Djarot Bakal Lepas 490 Merpati
“Kita tidak boleh jera melayani kelemahan kita sendiri, dan harus memiliki ruang jiwa yang lapang menerima saudara sendiri,” tulisnya.