Suara.com - Puluhan Warga Negara Indonesia (WNI) di Kuala Lumpur menghadiri acara "Save NKRI & Justice for Ahok", di Kiaramas Sutera Hall 7 Jalan Desa Kiara, Mont Kiara, Sabtu (13/5/2017).
WNI yang mengikuti aksi memenuhi lapangan bulutangkis itu mengenakan baju berwarna seragam, yakni merah dan putih.
Tokoh masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT) di Kuala Lumpur, Andreas Making, mengatur acara tersebut. Sedangkan panitia kegiatan dipimpin oleh Ana Pratadaja.
Baca Juga: Warga Jakarta Tewas Tertimpa Batu saat Mendaki Gunung Semeru
Sehelai Bendara Merah Putih dipajang di lokasi acara, sementara salah seorang peserta membawa baliho kertas bertuliskan "Save Ahok, NKRI Harga Mati".
Mereka mengawali acara dengan menyanyikan Lagu "Indonesia Raya", "Garuda Pancasila", dan dilanjutkan dengan menyalakan lilin diiringi dua kali lagu "Padamu Negeri" dan "Indonesia Pusaka".
Pengurus GusDurian—komunitas pecinta Abdurrahman Wahid—Kuala Lumpur, Irzal Maryanto dan Andreas Making, memberikan orasi.
"Kami dari Gusdurian KL menyampaikan terima kasih. Pada intinya, kami berdiri di sini sebagai satu kesatuan Indonesia. Di antara beberapa pesan Gus Dur adalah keadilan, kemanusian dan kesetaraan," kata Irzal.
Irzal mengatakan, seorang ulama asal Jawa Timur, yakni almarhum KH Wahab Hasbullah mengatakan cinta tanah air adalah sebagian dari iman.
Baca Juga: Cerita Yuanita Christiani Kesasar saat ke Taiwan
Setelah orasi itu, peserta mematikan lilin dan menyanyikan lagu nasional "Rayuan Pulau Kelapa", "Satu Nusa Satu Bangsa" dan "Maju Tak Gentar".