Tak Mau Bubar, Massa Ahok Ditembak Meriam Air

Jum'at, 12 Mei 2017 | 20:43 WIB
Tak Mau Bubar, Massa Ahok Ditembak Meriam Air
Polisi menembakkan meriam air ke arah massa pendukung Ahok yang berunjuk rasa di depan kantor Pengadilan Tinggi DKI Jakarta, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Jumat (12/5/2017) malam. [Suara.com/Dian Rosmala]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Aparat kepolisian menembakkan meriam air (water canon) ke arah massa aksi pendukung Ahok, yang berkukuh tak mau membubarkan diri di depan kantor Pengadilan Tinggi DKI Jakarta, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Jumat (12/5/2017) malam.

Awalnya, polisi mendorong massa menggunakan tameng, agar mundur menjauhi kantor PT. Mereka juga diminta membubarkan diri, karena tetap aksi meski sudah melewati waktu yang diizinkan untuk berunjuk rasa.

Menurut pantauan Suara.com, dua unit mobil meriam air digunakan untuk memukul mundur massa aksi ke arah Pasar Senen.

Meski mendapat perlakuan represif, massa yang meminta supaya Ahok dibebaskan dari tahanan itu tetap tak mau membubarkan diri.

Baca Juga: Studi: Ganja Bisa Bikin Otak Kembali Muda

Barisan massa sempat terpecah ketika ditembak meriam air. Namun, setelah penembakan selesai, massa kembali bersatu dalam barisan.

Meski demikian, penembakan meriam air itu membuat massa aksi semakin menjauhi kantor PT Jakarta.

Sebelumnya, Kapolres Metro Jakarta Pusat Komisaris Besar Suyudi Ario Seto meminta massa aksi pulang karena batas waktu penyampaian aspirasi sudah lewat, yakni pada pukul 18.00 Wib.

"Saudara-saudaraku sekalian, ini sudah jam 18.00 WIB. Kami peringatkan lagi, agar saudara pulang ke rumah masing-masing. Waktunya sudah habis," kata Suyudi.

Peringatan tersebut tidak digubris oleh massa aksi. Mereka tetap berorasi dan menyanyikan lagu-lagu kebangsaan. Hal inilah yang membuat Kepolisian geram hingga mengambil tindakan tegas.

Baca Juga: Tak Ingin Ki Gendeng Meringkuk di Sel, 2 Anak Ajukan Penangguhan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI