Suara.com - Kesedihan bisa memicu seseorang untuk melawan, begitulah yang dirasakan dua mahasiswi bernama Ivon (21) dan Alin (21).
Keduanya mengakui sedih ketika Gubernur nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) divonis dua tahun penjara dan ditahan karena dianggap bersalah dalam kasus penodaan agama.
Namun, kesedihan itu pula menggerakkan mereka untuk bergabung dalam aksi solidaritas untuk Ahok, yang ditahan di Markas Brimob, Kelapa Dua, Depok, sejak Rabu (10/5/2017).
Baca Juga: Rizieq Masih Sibuk Selesaikan Program Doktor di Malaysia
Alin dan Ivon adalah warga Bogor, Jawa Barat. Namun, keduanya melanjutkan kuliah di universitas swasta di Jakarta. Mereka berdua datang ke Mako Brimob menumpangi kereta api dari Bogor.
Keduanya mendatangi markas pasukan elite kepolisian itu membawa seikat bunga sebagai bentuk dukungan moral untuk Ahok.
"Iya baru bisa datang hari ini. Kan kuliah lagi libur. Kami mau beri dukungan. Kami bawa bunga buat Pak Ahok biar tabah dan semangat," kata Ivon di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jumat (12/5).
Ivon, mahasiswi Universitas Bina Nusantara, menilai Ahok adalam pemimpin yang sukses membantu pembangunan ibu kota.
"Ya, Pak Ahok sangat bekerja keras untuk membangun Jakarta. Liat saja, Jakarta semakin bersih, jarang banyak sampah kan sekarang," ujar Ivon.
Baca Juga: Jokowi Terima Kunjungan Presiden Chile
Sementara Alin, mahasiswi Universitas Kristen Krida Wacana, mengakui sedih melihat Ahok masuk tahanan.
"Sedih banget ya, nggak menyangka Pak Ahok bisa ditahan. Pak Ahok ini orang baik. Banyak bantu orang susah dan bantu rakyat miskin," tuturnya.
Keduanya mengakui, Ahok menjadi sosok ideal sebagai inspirator kaum muda yang bakal menjadi pemimpin di masa depan.