Suara.com - Masyarakat tetap banyak yang menyambangi Balai Kota DKI Jakarta, untuk menunjukkan solidaritas terhadap Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang ditahan di Rumah Tahanan Mako Brimob Polri, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.
Ahok ditahan setelah divonis majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara dua tahun penjara karena dinilai bersalah dalam kasus penodaan agama, Selasa (9/5/2017).
Meski dipastikan tidak bisa bertemu Ahok untuk hal apa pun, warga yang datang juga mengatakan ingin foto bersama replika foto sang gubernur yang terpajang di Balai Kota.
Baca Juga: Gerebek Diskotek, BNN Sita Ribuan Ekstasi dan Ratusan Paket Sabu
Replika atau standy foto Ahok dan Djarot Saiful Hidayat biasa ditempatkan di dalam Balai Kota. Tapi, karena Kamis (11/5) hari ini libur, standy itu ditempatkan di halaman Balai Kota agar warga tetap bisa menggunakannya untuk berfoto.
"Ini (standy Ahok dan Djarot) sengaja dikeluarkan, kasihan kan warga jauh-jauh datang," ujar Sutrisno, petugas Balai Kota, di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis.
Suci (40), warga Bintaro, mengakui datang ke Balai Kota untuk foto di standy tersebut.
“Saya belum pernah foto bareng Pak Ahok. Karena Pak Ahok ada di dalam tahanan, saya mau foto dengan replikanya. Hitung-hitung untuk mengobati kangen,” tuturnya.
Tak hanya itu, Suci menuturkan dirinya juga telah mengumpulkan KTP dirinya untuk mengupayakan agar penahanan Ahok ditangguhkan. Ia berharap Ahok segera bebas.
Baca Juga: Preview: Lawan Celta Vigo, MU Siap Pastikan Tiket ke Final
"Tadi sudah mengumpulkan KTP, semoga aja dengan saya berpartisipasi Pak Ahok jadi tahanan kota," ucap Suci.
Merry (36), yang datang dari Bogor, juga mengakui mengantre agar bisa berfoto di standy Ahok-Djarot untuk mengobati rasa rindunya.
"Dibilang sedih ya sedih banget, makanya saya kesini mau foto-foto walaupun nggak ketemu Pak Ahok atau Pak Djarot,” tuturnya.