Suara.com - Ketua DPP PDI Perjuangan Hendrawan Supratikno menilai vonis penjara Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di kasus penodaan agama berdampak baik secara sosial, hukum, konstitusi, dan politik di Indonesia. Bahkan hingga dunia internasional.
Menurutnya, kasus ini harus dijadikan pembelajaran untuk bangsa Indonesia. Karenanya, dia meminta seluruh pihak mengambil hikmah atas peristiwa tersebut. Sehingga setelah masalah ini selesai, Hendrawan meyakini Indonesia akan menjadi lebih matang dan dewasa dalam berbangsa.
"Kalau kita berhasil membicarakan dan menyelesaikan persoalan ini untuk berikutnya sudah enteng, ringan. Artinya sebagai bangsa kita sudah makin dewasa, makin matang," kata Hendrawan dihubungi suara.com, Jakarta, Kamis (11/5/2017).
Persoalan yang menimpa Ahok masalah berat yang dihadapi Indonesia. Sebab, dalam perjalannya ada konteks tarik menarik dan ketegangan antara demokrasi, kebebasan, agama, konstitusi,
modernisasi, dan kesatuan bangsa.
"Ini persoalan berat," ujar Anggota Komisi XI DPR tersebut.
"Tapi untuk jangka menengah ini adalah proses pembelajaran yang berharga untuk bangsa. Kalau saya tetap optimis, cepat atau lambat persoalan ini akan muncul. Dan persoalan seperti ini cepat atau lambat harus kita selesaikan," kata dia.
Wajar jika kasus Ahok disorot internasioal. Dia beralasan Indonesia punya cara sendiri untuk menyelesaikan perkara sejenis kasus Ahok.
Baca Juga: Ahok Minta Dibawakan Laptop dan Buku untuk Menulis
"Sebagai bangsa kita menyelesaikan dengan cara kita sendiri. Kita punya konstitusi, punya pancasila. Kita selesaikan dengan cara kita, kultur kita dan peradaban yang kita bangun," tutur dia.