Suara.com - Juru bicara Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Ismail Yusanto, mengatakan organisasinya banyak berkontribusi pada masyarakat Indonesia. Jadi tidak benar jika HTI akan dibubarkan lantaran dianggap tidak memiliki kontribusi di Indonesia.
"Saya kira masyarakat bisa melihat secara langsung. HTI ini kan bukan organisasi baru kemarin sore, tapi ini sudah jalan lebih 20 tahun. Kami memiliki banyak sekali kegiatan yang itu boleh disebut peran positif," kata Ismail di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (10/5/2017).
Hal yang paling sering dilakukan oleh HTI, lanjut Ismail, salah satunya adalah pembinaan terhadap generasi muda Indonesia. Hal ini bertujuan supaya pemuda memiliki kepribadian yang kokoh, kuat akan keyakinan agamanya, dan berakhlak mulia.
"Kita kan tahu bahwa kita banyak sekali mempunyai masalah terkait dengan generasi muda, entah itu narkoba, tawuran, kriminalitas, seks bebas," ujar Ismail.
Baca Juga: Disebut AntiPancasila, HTI Paparkan Arti Khilafah
Dengan mengikuti pembinaan yang dilaksanakan HTI, pemuda menjadi mengerti apa yang harus mereka lakukan sebagai pelajar, mahasiswa. Mereka jadi mengerti bahwa mereka harus lebih giat belajar, dan lebih hormat kepada orang tua dan guru.
"Itulah salah satu sumbangsih penting HTI disamping yang lainnya. HTI juga berperan dalam penanganan korban bencana alam tsunami Aceh dan Jogja," kata Ismail.