Cerita Addie MS, Dua Tahun Ikuti Kiprah Ahok di Jakarta

Rabu, 10 Mei 2017 | 10:54 WIB
Cerita Addie MS, Dua Tahun Ikuti Kiprah Ahok di Jakarta
Addie MS ikut aksi simpatik warga di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (10/5).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Musisi Addie Muljadi Sumaatmadja atau Addie MS meyakini majelis hakim memvonis dua tahun penjara kepada Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam kasus penistaan agama terjadi atas tekanan massa. Menurut Addie, sebenarnya Ahok tidak terbukti melakukan apa yang dituduhkan itu.

"Saya melihat beliau (Ahok) mendapat tekanan soal penistaan. Saya melihat, berkeyakinan, dia nggak melakukan penistaan sama sekali. Tapi digiring ke arah situ terus-menerus berulang kali. Saya prihatin," ujar Addie di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (10/5/2017).

Untuk menyampaikan keprihatinan, pagi tadi, Addie bersama Twilite Orchestra menyelenggarakan konser kecil di Balai Kota. Konser mini ini disaksikan oleh ribuan anggota masyarakat yang memenuhi halaman Balai Kota sejak pagi tadi. Konser digelar pukul 06.00 WIB-08.00 WIB.
 

"Memang awalnya keprihatinan saya terhadap kasus Pak Ahok, dimana saya sudah mengikuti kiprah Pak Ahok baru dua tahun, tapi saya melihat hebatnya integritas yang ada di diri Pak Ahok saya mengagumi beliau," katanya.

Addie sejak awal mengikuti perjalanan Ahok serta perkara yang kemudian menjatuhkannya.

"Tiba-tiba muncul pemikiran kenapa kita nggak mengumpulkan secara khusus penyanyi paduan suara untuk menyanyikan lagu perjuangan," kata dia.

Dia sangat prihatin atas apa yang terjadi pada Ahok sekarang. Menurut Addie peristiwa demi persistiwa yang terjadi di Jakarta belakangan ini sangat berbahaya bagi NKRI.

"Bukan lagi fokusnya soal Pak Ahok. Tapi lebih luas, yaitu isu belakangan ini kita hadapi masalah perpecahan. Masalah NKRI, bagaimana kita mempertahankan pancasila," Addie menambahkan.

Di Balai Kota, Addie memimpin masyarakat yang hadir untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya, Padamu Negeri, Rayuan Pulau Kelapa, dan Pancasila secara bergiliran.

"Mudah-mudahan melalui lagu tadi, Indonesia Raya kita lebih merasakan persatuan sebagai satu Indonesia. Lagu kedua Rayuan Pulau Kelapa, saya harap lagu itu bisa menyentuh hati siapa saja yang mendengarkan di Indonesia. Kita punya alam indah sekali, alam yang kaya, sayang kalau kita sia-sia kan," kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI