Robohnya Koh Ahok Kami....

Reza Gunadha Suara.Com
Selasa, 09 Mei 2017 | 19:47 WIB
Robohnya Koh Ahok Kami....
Terdakwa Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjalani sidang vonis perkara dugaan penistaan agama di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, di aula Kementerian Pertanian, Jakarta, Selasa (9/5).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Sepekan setelahnya, Selasa (25/4) atau sehari setelah Ahok mengakui kekalahannya dalam putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017, sidang kembali dilanjutkan dengan agenda pembacaan pledoi.

Kala itu, Ahok kembali menegaskan tidak menodai agama. Ahok juga menilai dirinya merupakan korban fitnah sehingga menjadi pesakitan.

Namun, saat sidang vonis, majelis hakim tampak tak terpengaruh oleh pledoi Ahok. Majelis hakim juga bahkan memberikan vonis lebih tinggi daripada tuntutan JPU.

Serial Aksi Anti-Ahok

Baca Juga: Kapolres Jaktim Sampaikan Pesan Ahok Malah Diteriaki Bohong

Sepanjang pidatonya dipersoalkan dan menjadi kasus hukum, Ahok juga terus menjadi sasaran aksi massa yang berseberangan dengan dirinya. Banyak pihak menilai aksi-aksi tersebut juga terkait Pilkada DKI, karena Ahok sendiri menjadi calon gubernur petahana bersama Djarot Saiful Hidayat.

Aksi perdana anti-Ahok digelar tanggal 4 November 2016. Kala itu, massa meminta Ahok dijadikan tersangka. Selanjutnya, demonstrasi itu juga digelar tanggal 16 Novemnber, ketika Ahok sudah dijadikan tersangka.

Setelah Ahok menjadi tersangka, aksi kontra dirinya justru semakin diintensifkan. Aksi selanjutnya digelar tanggal 2 Desember 2016.

Selanjutnya, kelompok anti-Ahok menggelar aksi rutin di depan gedung Kementerian Pertanian, Ragunan, Jakarta Selatan, setiap Ahok disidangkan.

Kali terakhir massa anti-Ahok menggelar aksi adalah Jumat (5/5) pekan lalu. Aksi itu diklaim sebagai bentuk penjagaan agar majelis hakim bertindak independen dalam memutus vonis untuk Ahok.

Baca Juga: Djarot Resmi Jabat Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI