Suara.com - Ahok merundukkan badannya, ia menggenggam tangan Saurlan, mencoba menguatkan perempuan pensiunan itu yang mulai menangis. "Jangan terlalu sedih, Ibu nanti tambah susah," ujar Ahok.
Saurlan Pasaribu adalah perempuan lanjut usia yang menderita stroke. Meski terkulai lemas di kursi roda, ia memaksakan diri bertemu Basuki Tjahaja Purnama—nama lengkap Ahok—di Balai Kota DKI, Senin (8/5/2017) kemarin.
Saurlan yang diantar sang suami mengadu kepada Ahok. "Kami mau urus surat keterangan pensiun, belum keluar, seharusnya keluar Juli 2016. Istri saya ini dulunya guru. Karena belum ada surat itu, kami belum mendapat uang pensiun," ujar suami Saurlan.
Ahok lantas berjanji mengurus persoalan itu hingga selesai, sehingga Saurlan bisa menikmati gaji pensiunannya.
Baca Juga: Mendagri Serahkan Surat Plt Gubernur DKI
"Jangan sedih ya Bu. Ibu kan terkena stroke, jadi mesti senang hatinya. Percaya sama Tuhan, Tuhan pasti tolong. Ibu harus berdoa sama Tuhan," ujar Ahok.
”Saya janji, akan saya urus sampai selesai. Ibu tenang saja, yang penting cepat sembuh,” janji Ahok.
Namun, janji Ahok terhadap Saulan tidak diketahui akhirnya. Bisa jadi anak buahnya sudah mengurus keperluan ibu tersebut.
Sebab, selang sehari setelah mengutarakan janji itu, Selasa (9/5) siang, Ahok dikurung di Lembaga Pemasyarakatan Cipinang. Itu setelah majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara memutus Ahok bersalah dalam kasus penodaan agama. Ia diganjar hukuman dua tahun penjara dan diperintahkan ditahan.
Baca Juga: Dipenjara, Ahok Tetap Diajak Diskusi Djarot untuk Urusan Kerja
Setelah vonis dan penahanan, massa pendukungnya menyatakan protes maupun kesedihannya. Tak sedikit pula yang menangis.