Survei: 82 Persen Warga Inginkan Indonesia Bukan Negara Islam

Siswanto Suara.Com
Selasa, 09 Mei 2017 | 19:04 WIB
Survei: 82 Persen Warga Inginkan Indonesia Bukan Negara Islam
Kepadatan pemukiman penduduk terlihat dari ketinggian di salah satu kawasan di Jakarta, Rabu (28/9/2016). [Suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Temuan terbaru Asosiasi Opini Publik Indonesia menyebutkan sebanyak 82,70 persen responden menginginkan Indonesia bukan negara Islam.

Dan yang menghendaki menjadi negara Islam hanya 9,80 persen responden. Sisanya yang tidak menjawab sebayak 7,50 persen responden.

Pelaksana tugas Ketua Umum AROPI Sunarto Ciptoharjono didampingi pendiri AROPI Umar Bakry mengemukakan itu kepada pers di Jakarta, Selasa (9/5/2017).

Ciptoharjono mengatakan survei dilakukan pada April-Mei 2017 menggunakan metode multistage random sampling, jumlah responden 440 orang dengan wawancara tatap muka responden menggunakan kuisioner serta tingkat kesalahan sekitar 4,8 persen.

Dalam survei juga ditemukan penganut demokrasi Pancasila yang memilih Anies Baswedan-Sandiaga Uno sebanyak 67,80 persen responden, sedang yang memilih pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat sebanyak 23,80 persen responden, dan yang tidak menjawab 8,40 persen responden.

Dia mengatakan AROPI memberikan penghargaan kepada LSI Denny JA yang memenangkan lima kategori, antara lain kategori survei paling banyak dan diumumkan dalam konferensi pers, kategori prediksi hasil survei yang paling mendekati hitung pasti KPU DKI, dan konsultan politik yang memenangkan calon pasangan gubernur.

Selain itu, AROPI juga memberikan penghargaan kepada Kompas untuk selisih hitung cepat terkecil, dan pengharagaan kepada Pollmark sebagi konsultan politik yang membantu kemenangan pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI