Suara.com - Nahong, pemuda asal Suku Dayak, datang jauh-jauh dari Kalimantan demi memberikan dukungan kepada Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang hari ini tengah menjalani sidang vonis kasus penistaan agama di Auditorium Kementerian Pertanian, Jalan R. M. Harsono, Ragunan, Jakarta Selatan.
Nahong sejak awal percaya Ahok tidak bersalah dalam kasus yang dituduhkan. Itu sebabnya, Nahong bergabung dengan para pendukung Ahok lainnya yang, hari ini, aksi di depan gedung tempat persidangan.
"Ahok tidak bersalah. Dia hanya menjadi korban politik pilkada. Kami akan selalu siap menjadi garda paling depan untuk menuntut keadilan," kata Nahong.
Salah satu bentuk dukungan dari Nahong untuk Ahok disampaikan lewat memperagakan permainan alat musik khas Suku Dayak.
Nahong didampingi temannya dengan lihai memainkan Sampek. Suara merdu dari Sampek pun menghibur pendukung Ahok yang tengah berkumpul di sana.
Menurut Nahong dukungan ini sekaligus untuk menunjukkan kebhinnekaan.
"Kita semua bersaudara. Kita tentu saja tidak terima bila ada saudara kita, meski tidak se suku, yang tidak mendapatkan keadilan hukum," kata Nahong.
Selain massa pendukung Ahok, di Jalan Harsono juga ada massa kontra Ahok. Kedua kelompok massa ini dipisahkan agar tak ribut.
Sementara itu di dalam persidangan, saat ini sedang berlangsung pembacaan resume sidang oleh majelis hakim.
Jaksa menjerat Ahok dengan dakwaan Pasal 156 KUHP. Dia dituntut hukuman satu tahun penjara dengan masa percobaan dua tahun karena dianggap menyatakan peerasaan permusuhan, kebencian, atau penghinaan terhadap sautu atau beberapa golonngan rakyat Indonesia.
Baca Juga: Ingin Bubarkan HTI, Menteri Agama: Pemerintah Tak Anti Dakwah