Suara.com - Desa Tepeleo, Kecamatan Patani Utara, Kabupaten Halmahera Tengah, Maluku Utara adalah salah satu desa terpencil dan terluar yang langsung berhadapan dengan Samudera Pasifik.
Cuaca yang tidak menentu, kadang panas terik matahari dan berubah mendung dan hujan di Pulau Halmahera ini bisa menjadi halangan bagi kunjungan Presiden Joko Widodo.
Dia biasa menggunakan helikopter ketika melakukan kunjungan kerja ke daerah terpencil yang susah dan memakan waktu lama saat dijangkau melalui jalan darat.
Presiden datang ke Desa Tepeleo ini bertujuan untuk meresmikan Pelabuhan Laut Tapaleo dan membagikan bantuan nontunai.
Baca Juga: Jokowi Serahkan Sertifikat Tanah Kepada Warga Maluku Utara
"Allah mengizinkan saya untuk hadir di sini. Tanpa seizin Allah mungkin tadi udara tidak baik dan saya batalkan. Ini doa restu masyarakat Halmahera Tengah sehingga saya bisa hadir di sini," kata Presiden di hadapan ribuan masyarakat Desa Tepeleo dan desa-desa sekitarnya, Senin (8/5/2017).
Presiden mengungkapkan pada paginya masih berada di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, dalam rangka kunjungan kerja Lintas Nusantara, yakni diawali dari Aceh, Kalsel, Maluku Utara dan berakhir di Papua.
"Saya tadi pagi di Kalsel, jam 8 tadi diberitahukan. Pak keliatannya hanya sampai Ternate, di sana gelap, kemungkinan tidak bisa ke Halmahera, awannya sangat pekat sekali," kata Jokowi saat diberitahu salah satu stafnya.
Namun Presiden tetap memutuskan untuk berangkat ke Maluku Utara untuk melanjutkan kunjungan kerja Lintas Nusantara.
"Ya, udah yang penting berangkat dulu ke Ternate," katanya.
Baca Juga: Presiden Jokowi Resmikan Tiga Pelabuhan Baru di Maluku Utara
Setelah menunggu perkembangan hingga siang hari menunjukkan cuaca membaik sehingga Presiden memutuskan untuk tetap ke Desa Tepeleo.