Proyektil Ditemukan di Kantong Jaket Keponakan Ketua Fraksi PKS

Senin, 08 Mei 2017 | 19:39 WIB
Proyektil Ditemukan di Kantong Jaket Keponakan Ketua Fraksi PKS
Jenderal rumah Jazuli Juwaini‏ yang terkena tembakan [Twitter @JazuliJuwaini]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - ‎Polisi menemukan proyektil dalam kasus penembakan di rumah Ketua Fraksi PKS DPR Jazuli Juwaini, Kampung Sawah, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten. Proyektil ditemukan di dalam saku jaket keponakan Jazuli, Syarifudin, pada Sabtu (6/5/2017).

"Kami temukannya di jaket keponakannya saat olah TKP Sabtu," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono, Senin (8/5/2017).

Dia menerangkan saat peristiwa terjadi, Syarifudin sedang berada di rumah Jazuli. Argo menduga proyektil masuk ke dalam saku jaket Syarifudin saat dia membersihkan pecahan kaca bekas tembakan yang jatuh ke kasurnya.‎

"Jadi yang bersangkutan itu yang pertama kali menemukan bahwa kaca rumah pecah. Saat itu dia pulang kuliah malam, melihat kaca berserakan di atas kasur dia bersihkan dengan mengibaskan sarung yang ada di kasur, kebetulan posisi jaketnya berada dekat situ, jadi mungkin proyektilnya masuk," kata Argo.‎

Kasus penembakan terjadi pada Rabu (3/5/2017) malam sekitar pukul 21.00 WIB.

"Rumah saya ditembak orang dari arah samping Selatan. Tepatnya mengenai jendela kamar anak saya nomor 2. Tapi alhamdulillah kamar dalam keadaan kosong saat kejadian sehingga tidak ada korban," kata Jazuli saat dihubungi Suara.com, Jakarta, Kamis (4/5/2017).

Baca Juga: PKS Tegaskan Tak Akan Kirim Anggota di Panitia Angket

Dia tidak mau menduga-duga soal motif dari penembakan ini. Anggota Komisi I DPR ini pun menyerahkan seluruh proses hukumnya kepada aparat kepolisian.‎

"Sudah ditangani aparat kepolisian. Saya tidak mau menduga-duga motifnya. Saya percayakan kepada pihak kepolisian untuk menyelidiki, mengungkap pelaku, dan motifnya," ujarnya.

Dia pun memohon doa agar kasus ini bisa selesai. "Kita harap semua pihak untuk tenang, jangan ada yang terprovokasi karena bisa jadi ini dilakukan oleh orang yang ingin memancing di air keruh," tutur Jazuli. ‎

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI