Ketika polisi datang ke lokasi, Ngor sudah tewas bersimbah darah. Sementara Sakdin tengah santai duduk meski tubuhnya terciprat darah Ngor.
“Ketika diperiksa, pelaku ternyata tengah mabuk berat saat melakukan tindakan keji itu. Korban tewas setelah mendapat 10 lubang tikaman. Satu tikaman menusuk jantung,” tutur Wakil Kepala Kepolisian Buriram, Kolonel Nitipat Kitchartchai.
Ia mengatakan, Sakdin dipastikan mendapat hukuman setimpal. Sebelum diadili, polisi juga telah memaksa Sakdin berlutut dan meminta maaf di hadapan mayat ayahnya.
Baca Juga: HTI: Apa Salah Hizbut Tahrir? Bertentangan di Mana?