HTI Dibubarkan, Novel: Pemerintah Kalap, Kami Tak Tinggal Diam!

Siswanto Suara.Com
Senin, 08 Mei 2017 | 16:17 WIB
HTI Dibubarkan, Novel: Pemerintah Kalap, Kami Tak Tinggal Diam!
Massa DPD I Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) di Lampung. (ANTARA FOTO/Tommy Saputra)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Ketua Advokat Cinta Tanah Air Novel Chaidir Bamukmin menyebut pemerintahan Presiden Joko Widodo sudah kalap, Senin (8/5/2017). Pernyataan Novel terkait dengan keputusan pemerintah untuk mengajukan pembubaran organisasi kemasyarakatan Hizbut Tahrir Indonesia.

"Pemerintah sudah kalap luar biasa," kata Novel kepada Suara.com, Senin (8/5/2017).

Novel mengaitkan hal tersebut dengan kekalahan partai yang mendukung Jokowi di berbagai daerah.

Menurut Novel keputusan pemerintah membubarkan HTI merupakan ancaman serius.

Baca Juga: Tokoh FPI Dukung Anies, Tak Masalah Kalau Nanti Maju Pilpres

"Ini ancaman serius suara bagi umat Islam yang salah satunya ada di HTI," kata Novel.

Novel menilai latar belakang pemerintah membubarkan dan melarang aktivitas HTI karena mereka menyerukan pemerintahan didasarkan ideologi khilafah.

"Penegakan khilafah ini dianggap (pemerintah) tidak sesuai dengan jalannya yaitu haluan ideologi kepemimpinan saat ini yang notabene dipegang partai berkuasa dan kawan-kawan," kata novel.

Lebih jauh, Novel mengaitkan pembubaran HTI dengan kepentingan pemilihan presiden tahun 2019. Ideologi HTI dianggap tidak sejalan dengan nafas perjuangan pemerintahan.

"Dianggap suatu ganjalan bagi mereka. Maka mereka habisi dulu HTI dengan alasan pandangan ideologi yang beda karena selama ini (HTI) langsung mengkritisi kepemimpinan," kata Novel.

Baca Juga: Tokoh FPI: Habib Rizieq Itu Imam Dunia, Tak Sepadan Maju Pilpres

Novel menyarankan kepada pengurus HTI agar jangan panik dengan keputusan pemerintah.

Menurut pandangan Novel HTI selama ini mempunyai andil besar bagi bangsa ini.

"Sebagai penjaga NKRI. itu sudah pasti. maka ini (pembubaran) gaya-gaya paniknya Orde Lama," kata Novel.

Novel menegaskan ormas Islam tentu tidak akan tinggal diam. Novel bersama rekan-rekannya di ACTA akan menawarkan bantuan hukum kepada HTI.

"Kami tidak akan tinggal diam. Yang pasti kami akan bantu," kata Novel.

Menurut Novel langkah pemerintah justru merupakan bentuk pelanggaran HAM.

"Ya kan HAM jelas membolehkan untuk berorgasinasi. Organisasi itu tidak merugikan daripada HAM itu sendiri," kata dia.

Novel justru menyoroti masa lalu  Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto. Wiranto merupakan perwakilan pemerintah yang mengumumkan  rencana pembubaran HTI hari ini.

"Justru Wiranto yang pernah langgar HAM itu dalam kasus Timor Timur. Kita bisa lihat siapa yang langgar," kata Novel.

Novel mempertanyakan lagi motif pembubaran HTI.

"Dengan alasan apa, apakah ini ada urusan yang lain, kecuali urusan pilpres," kata Novel.

Novel mengatakan HTI merupakan salah satu ormas keagamaan yang mendukung pasangan gubernur dan wakil gubernur Jakarta periode 2017-2022 Anies Baswedan - Sandiaga Uno.

"HTI salah satu pendukung Anies-Sandi karena visi misi mereka sesuai dengan apa yang diperjuangkan HTI," kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI