Suara.com - Wakil Ketua Advokat Cinta Tanah Air Novel Chaidir Bamukmin menyebut pemerintahan Presiden Joko Widodo sudah kalap, Senin (8/5/2017). Pernyataan Novel terkait dengan keputusan pemerintah untuk mengajukan pembubaran organisasi kemasyarakatan Hizbut Tahrir Indonesia.
"Pemerintah sudah kalap luar biasa," kata Novel kepada Suara.com, Senin (8/5/2017).
Novel mengaitkan hal tersebut dengan kekalahan partai yang mendukung Jokowi di berbagai daerah.
Menurut Novel keputusan pemerintah membubarkan HTI merupakan ancaman serius.
Baca Juga: Tokoh FPI Dukung Anies, Tak Masalah Kalau Nanti Maju Pilpres
"Ini ancaman serius suara bagi umat Islam yang salah satunya ada di HTI," kata Novel.
Novel menilai latar belakang pemerintah membubarkan dan melarang aktivitas HTI karena mereka menyerukan pemerintahan didasarkan ideologi khilafah.
"Penegakan khilafah ini dianggap (pemerintah) tidak sesuai dengan jalannya yaitu haluan ideologi kepemimpinan saat ini yang notabene dipegang partai berkuasa dan kawan-kawan," kata novel.
Lebih jauh, Novel mengaitkan pembubaran HTI dengan kepentingan pemilihan presiden tahun 2019. Ideologi HTI dianggap tidak sejalan dengan nafas perjuangan pemerintahan.
"Dianggap suatu ganjalan bagi mereka. Maka mereka habisi dulu HTI dengan alasan pandangan ideologi yang beda karena selama ini (HTI) langsung mengkritisi kepemimpinan," kata Novel.
Baca Juga: Tokoh FPI: Habib Rizieq Itu Imam Dunia, Tak Sepadan Maju Pilpres
Novel menyarankan kepada pengurus HTI agar jangan panik dengan keputusan pemerintah.